
Kukar, infosatu.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menaruh harapan besar terhadap capaian di bidang kebersihan kota.
Optimisme itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, Taupiq, yang menilai berbagai langkah perbaikan lingkungan selama beberapa tahun terakhir menjadi modal penting untuk meraih penghargaan Adipura.
“Saya berharap Kutai Kartanegara dapat penghargaan Adipura karena sudah banyak progres yang kita laksanakan,” ujar Taupiq saat ditemui di Tenggarong, Kamis, 11 September 2025.
Menurutnya, program kebersihan yang selama ini digulirkan pemerintah daerah tidak hanya menyasar penataan ruang terbuka hijau, tetapi juga menyentuh pada aspek pengelolaan sampah perkotaan.
Pemerintah daerah, kata Taupiq, secara konsisten berupaya meningkatkan fasilitas pengelolaan limbah rumah tangga sekaligus menumbuhkan kesadaran warga terhadap pentingnya kebersihan lingkungan.
Taupiq menegaskan bahwa penilaian Adipura bukan semata-mata tentang prestise, melainkan bentuk pengakuan atas kerja kolektif masyarakat bersama pemerintah dalam menjaga kualitas lingkungan hidup.
“Saya optimistis. Paling tidak, Kutai Kartanegara mendapatkan sertifikat Adipura,” sambungnya.
Program Adipura sendiri kini menjadi salah satu kebijakan strategis nasional. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkenalkan skema penilaian terbaru yang lebih menekankan pada aspek keberlanjutan.
Penilaian tersebut mencakup upaya daerah dalam memperkuat sistem pengelolaan sampah, pemanfaatan kembali material daur ulang, hingga kesiapan pemerintah daerah berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi sirkular.
Pemerintah pusat bahkan tengah mempercepat revisi Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018.
Aturan baru itu diarahkan untuk memperluas pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL).
Selain itu, kolaborasi dengan industri terus diperkuat guna memastikan rantai pasok daur ulang berjalan lebih kokoh sebagai fondasi ekonomi hijau.
Di Kutai Kartanegara, upaya perbaikan sistem pengelolaan sampah terus digenjot dengan mendorong keterlibatan sektor swasta serta masyarakat.
Pemerintah daerah juga mulai memetakan potensi kerja sama dengan pelaku industri dalam penyediaan fasilitas daur ulang.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, penilaian Adipura berlangsung selama dua hari, sejak Kamis, 11 September hingga Jumat, 12 September 2025, dengan menitikberatkan pada kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, serta kualitas tata kota.
Pada hari pertama, tim penilai bergerak menyusuri sejumlah titik yang dianggap representatif untuk menggambarkan kondisi kebersihan dan pengelolaan lingkungan di Kukar.
Lokasi yang dipilih mencakup fasilitas kesehatan, pendidikan, hingga ruang terbuka hijau.
Puskesmas Rapak Mahang, SMAN 2 Tenggarong, serta Hutan Kota menjadi bagian dari titik yang diperiksa.
Selain itu, kantor pelayanan publik seperti Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Pekerjaan Umum, serta Dinas Perumahan dan Permukiman juga tak luput dari penilaian.
Fasilitas pengelolaan sampah turut menjadi perhatian utama.
Tim mendatangi TPS3R Barokah di Loa Kulu untuk melihat langsung bagaimana sistem pengolahan sampah dilakukan di tingkat masyarakat.
Beberapa fasilitas lain seperti Pelabuhan Sungai untuk penumpang serta Rumah Sakit Parikesit juga menjadi sasaran evaluasi.
Tidak hanya fasilitas publik, penilaian juga merambah kawasan permukiman dan infrastruktur jalan.
Perumahan Arwana, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Achmad Muksin, serta Jalan Jenderal Sudirman termasuk dalam daftar pengamatan.
Bahkan saluran terbuka (Salter) Patin Kuning, kawasan pertokoan, hingga Jalan Danau Semayang juga diperiksa sebagai indikator kebersihan perkotaan.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, Taupiq, menyampaikan harapan agar hasil penilaian ini dapat menjadi pemicu semangat seluruh pihak dalam menjaga lingkungan.
“Kami berharap dengan adanya penilaian ini, kesadaran masyarakat maupun instansi pemerintah semakin meningkat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” ujarnya. (Adv)