infosatu.co
PEMKOT SAMARINDA

DKK Samarinda Genjot Pencegahan Dini Stunting, Targetkan Turun pada 2029

Teks: Kabid Kesehatan Masyarakat DKK Samarinda, dr Rudy Agus Arianto

Samarinda, infosatu.co – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat upaya pencegahan stunting melalui deteksi dini gangguan pertumbuhan dan gizi anak.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kota Samarinda, dr Rudy Agus Arianto.

Ia menegaskan bahwa intervensi harus dilakukan sebelum anak terlanjur mengalami stunting.

“Yang kita cegah itu justru sebelum stunting. Mulai dari bayi dengan berat lahir rendah, berat badan yang turun, hingga gizi kurang sudah harus kita tangani,” ungkapnya.

Menurut Rudy, upaya tersebut mulai menunjukkan hasil positif. Berdasarkan survei, angka stunting di Kota Samarinda mengalami penurunan sekitar 4 persen.

“Ini kejutan yang menyenangkan. Artinya Samarinda sudah berada di jalur yang benar,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya peran Posyandu sebagai ujung tombak pemantauan pertumbuhan anak.

Dengan lokasi yang dekat dan layanan gratis, posyandu dinilai mampu memberikan pemantauan kualitas yang setara dengan fasilitas kesehatan lain.

“Posyandu itu ada di sekitar tempat tinggal. Tidak perlu kartu BPJS, tidak perlu bayar, dan kualitas pemantauan pertumbuhannya setara dengan dokter atau klinik. Jadi masyarakat jangan ragu untuk datang,” jelasnya.

Sebagai informasi, DKK Samarinda saat ini mencatat prevalensi stunting di angka 20,2 persen. Pihaknya menargetkan angka tersebut turun menjadi 18,3 persen pada 2029, lebih rendah dari target nasional 19 persen.

“Kalau upaya pencegahan terus berjalan, saya optimis bisa lebih rendah lagi. Tapi DKK tidak bisa bekerja sendiri,” ujarnya.

Rudy juga mengajak media untuk aktif memberitakan isu kesehatan, termasuk edukasi tentang stunting, agar masyarakat lebih sadar pentingnya pencegahan. Ia mengungkapkan, tantangan terbesar masih ada di wilayah seberang dan bantaran sungai, di mana masalah kesehatan lingkungan berkontribusi besar terhadap kasus stunting.

“Kesehatan lingkungan itu punya hubungan langsung dengan stunting. Jadi perbaikan sanitasi dan lingkungan bersih juga harus berjalan bersama,” tandasnya.

Related posts

Samarinda Siap Gelar Workshop Bubur Peca’ Kuliner Khas Ramadan

Rizki

Wawali Samarinda Ajak Influencer Jadi Teladan di Media Sosial

Emmy Haryanti

TPS Teuku Umar Dibongkar, DLH Samarinda Alihkan Pembuangan ke 3 Titik Alternatif

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page