Samarinda, Infosatu.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terus mengembangkan strategi penyerapan tenaga kerja lokal melalui pelaksanaan Job Fair (bursa kerja) di berbagai kabupaten/kota.
Program ini tidak hanya ditujukan bagi pencari kerja umum, tetapi juga membuka peluang bagi penyandang disabilitas.
Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi, menjelaskan bahwa pelaksanaan Job Fair selama ini telah bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan di kabupaten/kota.
Dari kegiatan tersebut, pihaknya mengumpulkan data realisasi penempatan tenaga kerja secara menyeluruh.
“Banyak perusahaan yang berpartisipasi dan sebagian besar memang memberikan kesempatan kepada masyarakat Kaltim, termasuk disabilitas. Data penempatan ini menjadi acuan bagi kami untuk mengukur efektivitas kegiatan,” katanya pada Senin, 11 Agustus 2025.
Ia menambahkan, seluruh perusahaan yang mengikuti Job Fair diminta melaporkan hasil perekrutan secara tertulis.
Laporan ini mencakup jumlah pelamar, jumlah yang diterima bekerja, dan komposisi tenaga kerja lokal.
Data tersebut menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan penyerapan tenaga kerja.
Menurutnya, keberadaan Job Fair menjadi salah satu langkah konkret untuk mengurangi angka pengangguran di Kaltim.
Selain mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan, kegiatan ini juga menjadi sarana sosialisasi tentang hak-hak pekerja, keselamatan kerja, hingga peluang pelatihan.
“Job Fair tidak hanya bursa lowongan, tapi juga edukasi ketenagakerjaan. Kami ingin pencari kerja memiliki pemahaman utuh sebelum memasuki dunia kerja,” jelasnya.
Dia menegaskan bahwa inklusivitas menjadi prinsip utama dalam kegiatan ini.
Oleh karena itu, pihaknya memastikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas baik dari sisi lokasi acara maupun proses seleksi yang adil.
Selain Job Fair, Disnakertrans Kaltim juga melakukan koordinasi dengan perusahaan terkait program pemagangan.
Langkah ini bertujuan memberi kesempatan kepada pencari kerja untuk memperoleh pengalaman sebelum bekerja penuh waktu.
“Pemagangan adalah jembatan yang efektif untuk mengasah keterampilan. Banyak peserta magang yang akhirnya direkrut tetap oleh perusahaan tempat mereka belajar,” ujarnya.
Ia berharap perusahaan di Kaltim semakin terbuka menerima tenaga kerja lokal dan memberi ruang bagi kelompok rentan seperti disabilitas.
Dengan dukungan dunia usaha, target peningkatan penyerapan tenaga kerja dapat tercapai secara berkelanjutan.
Rozani juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan kesempatan yang tersedia.
“Kegiatan Job Fair ini rutin kami adakan. Tinggal bagaimana masyarakat memanfaatkannya untuk mencari peluang kerja yang sesuai,” pungkasnya.