infosatu.co
DISKOMINFO KALTIM

Tiga Pilar Budaya Kaltim Jadi Fondasi Pelestarian Warisan Nusantara

Teks: Analis Kesenian dan Budaya Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Pri Angga Wicaksana

Samarinda, Infosatu.co – Keragaman budaya Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai sebagai salah satu kekayaan terbesar daerah ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Analis Kesenian dan Budaya Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Pri Angga Wicaksana, mewakili Kepala Bidang Kebudayaan, Sih Sudiono, saat ditemui di Kantor Disdikbud Kaltim pada Selasa, 29 Juli 2025.

Dia menjelaskan, Kaltim memiliki tiga pilar budaya utama yang menjadi ciri khas sekaligus kekuatan identitas daerah, yaitu budaya pesisir, budaya pedalaman, dan budaya keraton.

“Kalimantan Timur berbeda dengan provinsi besar lainnya, seperti Jawa atau Sumatera. Di sini, kita punya tiga pilar budaya yang keragamannya luar biasa,” ujarnya.

Menurutnya, masing-masing pilar budaya memiliki corak seni, tradisi, dan ritual yang khas.

Misalnya, budaya pesisir ditandai dengan keberadaan Tari Japin yang sudah dikenal luas sebagai tarian khas daerah pesisir.

Di wilayah pedalaman, budaya Dayak yang kaya akan ragam suku seperti Basap, Kenyah, dan lainnya tercermin dalam seni tradisi seperti Tari Gong dan Tari Gantar.

Sementara itu, pilar budaya keraton berakar pada keberadaan Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, kerajaan tertua di Nusantara.

Dari pilar ini lahir tradisi kesenian khas seperti Tari Ganjar-Ganjar dan Tari Penembi yang sarat makna historis dan spiritual.

“Semua ini memperkaya identitas budaya Kaltim,” tambahnya.

Selain kesenian tari, tradisi lisan juga menjadi bagian penting dalam pelestarian budaya Kaltim.

Dia menyebutkan Tarsul dari Kutai Kartanegara dan Betore dari Paser sebagai contoh tradisi lisan yang masih dilestarikan hingga kini.

Tarsul dikenal sebagai nyanyian atau lantunan yang biasa mengiringi upacara adat, sementara Betore berbentuk mantra, pantun, hingga nasihat yang disampaikan secara berirama.

“Ada juga Mamanda yang berkembang di masyarakat Banjar, yang cenderung ke seni teater, serta Mandihin sebagai tradisi lisan bernuansa spiritual. Semua tradisi ini adalah warisan leluhur yang harus kita rawat,” jelasnya.

Untuk memastikan tradisi dan kesenian ini tidak punah, Disdikbud Kaltim melalui bidang kebudayaan aktif mendokumentasikan dan mengusulkan karya budaya ke Kementerian Kebudayaan agar ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI).

“Tradisi seperti Tarsul dan Betore, serta kesenian lain dari tiga pilar budaya kita, sedang kami tuliskan dalam bentuk karya budaya. Ini penting supaya keberadaannya tidak hilang. Nantinya akan kita usulkan agar ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda,” terangnya.

Ia menegaskan, langkah ini bukan sekadar menjaga eksistensi budaya, melainkan juga memperkuat identitas daerah di tengah arus globalisasi.

“Kaltim kaya dengan tradisi yang unik. Kalau tidak kita dokumentasikan dan perjuangkan, bisa saja suatu hari nanti diakui oleh daerah lain bahkan negara lain,” tegasnya.

Menurutnya, keberadaan tiga pilar budaya ini sekaligus menjadi fondasi utama dalam membangun kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pelestarian warisan budaya.

“Keragaman budaya kita harus dikenalkan sejak dini, agar generasi berikutnya tetap bangga dan menjaga warisan leluhur,” tuturnya.

Dengan keragaman yang terbentang dari pesisir hingga pedalaman dan keraton, Kalimantan Timur diharapkan mampu terus menjaga dan mengembangkan kekayaan budayanya.

Upaya ini sekaligus menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah dalam memastikan budaya Kaltim tetap hidup, lestari, dan diakui secara nasional maupun internasional. (Adv/diskominfokaltim)

Editor: Nur Alim

Related posts

Pemprov Kaltim Mediasi Sengketa Tanah Bontang-Kutim, Hasilkan 4 Poin Penting

Martinus

Krisis Pangan di Long Apari, BPBD Kaltim Siapkan Distribusi Logistik hingga Opsi Helikopter

adinda

BPBD Kaltim Petakan 13 Ancaman Bencana, Dorong Penanggulangan Generik dan Spesifik

adinda

Leave a Comment

You cannot copy content of this page