Samarinda, infosatu.co – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan kehadiran 30.000 – 40.000 pengunjung selama pelaksanaan UMKM Festival dalam rangkaian Rakernas X dan HKG PKK ke-53 di Kota Samarinda.
Kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan omzet harian yang diperkirakan mencapai hingga Rp500 juta dari seluruh pelaku usaha yang berpartisipasi.
Royan Amhar, Pengawas Koperasi Ahli Muda Disperindagkop UKM Kaltim, menjelaskan bahwa antusiasme pengunjung diperkirakan tinggi mengingat festival ini digelar bertepatan dengan musim libur sekolah dan hadirnya ribuan peserta PKK dari seluruh Indonesia di Samarinda.
“Dengan momen libur sekolah dan skala nasional acara ini, kami perkirakan bisa mencapai 30.000 sampai 40.000 pengunjung selama tiga hari,” ujarnya optimistis.
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa Disperindagkop juga menyiapkan elemen kompetisi dalam pelaksanaan festival.
Penilaian dilakukan oleh Event Organizer (EO) dengan beberapa aspek utama, seperti kreativitas dalam menarik pembeli, tampilan stan, serta strategi pemasaran dari masing-masing UMKM.
“Dari sisi EO ada lomba antar-UMKM. Salah satu kriterianya adalah bagaimana mereka bisa menarik perhatian pengunjung dan mendorong pembelian,” katanya.
Tak hanya sebagai ajang jual beli, festival ini juga diharapkan menjadi ruang belajar langsung bagi pelaku usaha untuk membaca peluang pasar, menyusun strategi promosi, dan meningkatkan kualitas produk.
Dia menekankan bahwa kehadiran pengunjung dari berbagai daerah menjadi momentum penting bagi UMKM lokal untuk menguji daya saing produknya.
“Kami berharap mereka bisa memanfaatkan peluang ini untuk membaca pasar dan memperbaiki kualitas. Karena yang datang ini dari seluruh Indonesia,” ucapnya.
Disperindagkop UKM juga menyiapkan rencana keberlanjutan setelah festival berakhir.
Royan menyampaikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kalimantan Timur untuk melibatkan UMKM dalam ajang East Borneo Investment Project (EBIP).
Dalam program itu, pelaku usaha lokal akan kembali diberi kesempatan untuk tampil di berbagai kegiatan pameran promosi produk daerah.
“Setelah festival ini, kami rencanakan kerja sama lanjutan dengan Dinas Pariwisata untuk event EBIP. UMKM yang tampil di sini bisa ikut lagi nanti, tentu dengan kurasi ulang,” jelasnya.
Dengan kombinasi strategi pemasaran, kolaborasi antarinstansi, dan peluang berkelanjutan, Disperindagkop berharap UMKM lokal tidak hanya meraih keuntungan finansial dalam jangka pendek, tetapi juga memperluas jaringan, membuka peluang kerja sama baru, dan tumbuh lebih kuat secara berkelanjutan. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor : Nur Alim