infosatu.co
PEMKOTA SAMARINDA

Festival Budaya Dayak Kenyah Siap Digelar Kembali 19-22 Juni, Angkat Ekraf dan Seni Tradisi

Teks: Kepala Disporapar Kota Samarinda, Muslimin.

Samarinda, infosatu.co – Setelah sempat vakum tahun lalu, Festival Budaya Dayak Kenyah kembali dihelat dengan semangat baru.

Rencana berlangsung selama empat hari, mulai 19-22 Juni 2025 di Lamin Pemung Tawai, Desa Budaya Pampang, festival ini mendapat dukungan penuh dari Pemkot Samarinda lewat Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar).

Kepala Disporapar Samarinda, Muslimin, menjelaskan bahwa tahun ini, alokasi anggaran Pemerintah Kota menjadikan festival sebagai agenda resmi dengan komitmen kuat terhadap pelestarian budaya dan peningkatan sektor pariwisata.

“Festival ini merupakan agenda resmi yang kami dukung penuh tahun ini. Sebelumnya tidak ada anggarannya, tapi sekarang kami support secara maksimal karena ini bentuk komitmen kami dalam pelestarian budaya sekaligus penguatan sektor pariwisata,” ujar Muslimin, Jumat, 13 Juni 2025.

Muslimin menekankan bahwa acara ini bukan hanya milik warga Pampang, melainkan juga simbol budaya sekaligus identitas bagi Samarinda.

Festival tahun ini diprediksi menarik wisatawan dari seluruh nusantara dan mancanegara, termasuk delegasi dari Malaysia dan sejumlah negara tetangga yang pernah hadir pada edisi sebelumnya.

“Ada dari Malaysia yang akan hadir, bahkan dari beberapa negara tetangga lain ikut memeriahkan. Tahun lalu, ada delegasi dari 15 negara yang datang untuk melihat keunikan budaya Dayak Kenyah di Pampang ini,” tambahnya.

Target pengunjung dipatok mencapai 5.000 orang, dengan estimasi 1.000-2.000 orang per hari.

Antusias masyarakat diperkirakan membludak, terutama saat malam pembukaan yang biasanya membuat akses jalan dan area parkir penuh sesak.

Festival menampilkan rangkaian acara yang kaya, meliputi:

Tari adat Dayak Kenyah dan pertunjukan musik tradisional.

Pameran ekonomi kreatif (Ekraf) dengan produk-produk lokal seperti kerajinan tangan dan kuliner khas.

Pelibatan penuh warga Pampang melalui stan dan aktivitas kepariwisataan.

“Banyak multiefek dari kegiatan ini. Warga akan terlibat langsung dalam pameran ekonomi kreatif,” katanya.

“Produk lokal seperti kerajinan tangan dan makanan tradisional akan dipasarkan langsung ke wisatawan. Ini memberi efek ekonomi nyata bagi masyarakat sekitar,” jelas Muslimin.

Festival Budaya Dayak Kenyah 2025 diharapkan menjadi momentum transformasi Desa Pampang, dari pelestarian budaya menjadi destinasi pariwisata berkelanjutan.

Festival ini juga diharapkan menjadi agenda tahunan yang semakin dikenal, mengokohkan identitas budaya Dayak Kenyah, sekaligus memperkuat ekonomi kreatif di Samarinda.

“Festival ini bukan hanya pelestarian budaya, tapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat dan ekonomi lokal, sekaligus memperkuat identitas budaya Samarinda,” pungkasnya.

Related posts

Wali Kota Samarinda: Penanggulangan Banjir Butuh Rp900 Miliar, Target Rampung 2026

adinda

Bangunan Sekolah Tiga Bahasa Disebut Picu Genangan, Wali Kota Minta Perbaikan Sistem Air

adinda

Belum Memadai, Partai Politik Minta Tambahan Dana Hibah ke Pemkot Samarinda

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page