Samarinda, infosatu.co – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Tim Pengawasan Terpadu jelang Iduladha.
Keduanya telah melakukan pemantauan stok dan distribusi pangan di sejumlah titik strategis, termasuk Gudang Bulog Karang Asam, Samarinda pada Selasa, 3 Juni 2025.

Berdasarkan hasil pantauan, stok pangan di wilayah Samarinda dinyatakan dalam kondisi aman.
Kepala Gudang Bulog Karang Asam Ulu 1, Muhammad Arief, menyampaikan bahwa stok beras tersedia dalam dua jenis, yakni premium dan medium.
“Beras premium kita seperti Tawon dan Slip Super berasal dari Sulawesi, sedangkan beras medium dari Myanmar,” ujarnya.
Ia menambahkan, stok gula mencapai 57 ton dengan merek Gulavit dan Gulata, serta stok tepung sebanyak 947 kilogram dengan merek Gatot Kaca.
Namun, untuk minyak goreng, saat ini stok sedang habis karena telah digunakan dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Kami akan restock sekitar 90 ton dalam waktu dekat. Perkiraan cukup untuk 3-6 bulan ke depan,” ungkapnya.
Dita Indah, Staf Supply Chain dan Pelayanan Publik KCB Samarinda juga menjelaskan bahwa Bulog Samarinda mencakup penyaluran pangan di enam wilayah kabupaten/kota.
Yaitu Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Bontang, dan Mahakam Ulu.
“Kebutuhan per wilayah rata-rata 500 ton per bulan. Tugas kami mencakup bantuan pangan dan penyaluran Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP),” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Kaltim, melalui Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Amaylia Dina Wulandari membenarkan hal itu.
Dia menegaskan bahwa pasokan dari Bulog sangat mendukung ketahanan dan ketersediaan pangan di Kaltim.
“Bulog juga berperan menyerap gabah petani lokal. Untuk Samarinda sendiri sudah diserap 900 ton dengan harga Rp6.500 per kilogram. Ini bagian dari upaya mendukung swasembada pangan,” jelas Dina.
Dari total target penyerapan 1.500 ton gabah di Samarinda, saat ini sudah tersedia gabah kering panen sebesar 900 ton.
Selain gabah lokal, Bulog juga menyimpan 1.163 ton beras impor dari Myanmar yang masuk pada 2024 dan masih layak konsumsi karena dilakukan perawatan rutin.
Total stok beras saat ini diperkirakan cukup hingga 6-9 bulan ke depan.
Lebih lanjut, Nur Mulia, Asman Bisnis KCB Samarinda, menyebut bahwa masing-masing kabupaten/kota memiliki satuan kerja (satker) sendiri.
“Kami dibagi dalam kelompok agar distribusi dan pengadaan bisa lebih terfokus dan cepat di masing-masing wilayah,” jelasnya.
Dengan sistem stok cadangan pemerintah yang mencapai 9.000 ton serta skema komersil yang berjalan melalui sistem restock, Bulog memastikan tidak ada kekosongan stok menjelang maupun pasca-Iduladha.
Impor dari Myanmar, Thailand, dan Vietnam juga menjadi bagian dari penguatan cadangan pangan nasional. (Adv/diskominfokaltim)
Editor : Nur Alim