Samarinda, infosatu.co – Program Sekolah Rakyat (SR) menjadi salah satu agenda prioritas Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan melalui akses pendidikan. Merespons inisiatif tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaannya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Kaltim, Sri Wahyuni, menyampaikan bahwa saat ini sudah ada empat lokasi yang diajukan untuk pembangunan Sekolah Rakyat di wilayah Kaltim. Seluruh proses pengajuan dan kelengkapan teknisnya saat ini masih dalam tahap penanganan oleh tim dari daerah.
“Langkah ini merupakan bentuk nyata kontribusi Kaltim dalam membuka akses pendidikan yang layak dan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin,” ungkapnya.
Empat lokasi yang diusulkan meliputi lahan milik Pemprov Kaltim di Bukit Biru, Tenggarong (Kutai Kartanegara), lahan milik Pemerintah Kabupaten Kukar, lahan milik Pemerintah Kota Samarinda, serta lahan yang berada di wilayah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Di Tenggarong saja, kami siapkan lahan seluas 8,7 hektare. Semua lokasi sedang kami pastikan kelengkapan administrasi dan kesesuaiannya dengan standar pusat,” tambah Sri.
Meski seluruh pembiayaan pembangunan sekolah ditanggung oleh pemerintah pusat melalui APBN, peran pemerintah daerah tetap sangat penting. Mulai dari penentuan lokasi, penjaringan calon siswa, hingga penyediaan tenaga pengajar dan staf pendukung.
Sekolah Rakyat akan dibangun dengan konsep sekolah berasrama yang ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang selama ini rentan putus sekolah karena kesulitan ekonomi.
“Kami ingin memastikan setiap anak punya peluang masa depan, tanpa terhalang keterbatasan biaya,” kata Sri dengan penuh harapan.
Kendati pembangunan Sekolah Rakyat di Kaltim direncanakan masuk dalam gelombang ketiga secara nasional, namun persiapan di tingkat daerah sudah mulai dilakukan. Pemprov Kaltim kini tengah mempercepat proses perizinan, analisis dampak lingkungan, dan uji kelayakan terhadap lokasi-lokasi yang diusulkan.
“Program ini bukan sekadar proyek fisik. Ini investasi jangka panjang untuk membentuk generasi muda Kaltim yang tangguh, berdaya saing, dan mampu keluar dari jerat kemiskinan,” pungkasnya.
