Samarinda, infosatu.co – Kelompok D’Lima Pemuda Lintas Agama menyikapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 sebagai momentum untuk membangun visi jangka panjang bagi perkembangan bangsa.
Hal itu terungkap dalam konferensi pers bertajuk “Catatan D’Lima (5) Tahun Pemuda Lintas Agama Untuk Kaltim” sebagai respons terhadap kontestasi Pilkada 2024.
“Kaltim harus menjadi tolok ukur pembangunan nasional. Jangan hanya terpaku pada Pilkada, kita harus memikirkan masa depan dengan lebih luas,” kata Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kaltim, Fajri Al Farobi, Kamis (29/8/2024).
Ia juga menegaskan bahwa kepala daerah yang nantinya terpilih harus memiliki visi untuk memperhatikan aspirasi dan kepentingan anak muda.
Menurutnya, dengan jumlah pemilih muda yang mencapai 52 persen pada 2023, keberpihakan terhadap generasi muda adalah kunci untuk dapat memenangkan Pilkada.
“Pemuda lintas agama memiliki lebih dari seratus kader yang tersebar di seluruh Kaltim, dari Berau hingga Paser. Potensi ini harus diperhatikan oleh calon kepala daerah,” tegas Fajri.
Jika kepemimpinan baru melenceng dari visi yang mendukung anak muda, Fajri memperingatkan bahwa kelompok ini tidak akan segan untuk bersuara.
“Kalau visi kepala daerah tidak berpihak pada anak muda, kami akan lantang bersuara. Kami siap mengawal 100 hari pertama kepemimpinan mereka,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Fajri juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan untuk memperkokoh pembangunan bangsa.
“Kerukunan menjadi pondasi dasar yang harus dijaga. Tanpa itu, kita tidak mungkin membangun bangsa ini dengan kokoh,” ujarnya.
Selain membahas isu kerukunan, forum ini juga menyoroti sejumlah persoalan yang harus menjadi perhatian para calon kepala daerah. Perlindungan terhadap perempuan, hak-hak pekerja, serta keterlibatan masyarakat dalam percepatan pembangunan juga menjadi topik yang diangkat.
Sementara itu, selain GP Ansor ada beberapa organisasi lain yang tergabung D’Lima Pemuda Lintas Agama. Organisasi itu adalah DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Pemuda Katolik Komcab Samarinda, Pemuda Muhammadiyah, dan Pemuda Agama Konghucu Indonesia.
