Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) bakal menerapkan kebijakan baru terkait pengadaan buku penunjang pembelajaran di sekolah.
Wali Kota Andi Harun menyatakan bahwa rencana pelaksanaan kebijakan baru itu telah melalui serangkaian rapat intensif pekan lalu.
Pemkot memutuskan, seluruh pengadaan buku penunjang tidak lagi boleh membebani siswa dan orang tua dalam bentuk apapun.
“Dalam lingkungan sekolah di Samarinda, tidak akan ada lagi praktik yang membebani siswa atau orang tua untuk pengadaan buku penunjang, baik melalui kerja sama dengan penerbit, menitipkan di tempat fotokopi, atau metode lainnya,” Andi Harun menegaskan, Jumat (9/8/2024).
Penegasan itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam pelantikan dan pengambilan sumpah/janji jabatan fungsional di lingkungan Pemkot Samarinda. Acara itu berlangsung di Lapangan Parkir Balai Kota Samarinda, Jumat (9/8/2024).
“Buku ajar yang wajib akan disediakan oleh pemerintah kota melalui anggaran BOSDA, sementara buku penunjang akan dibiayai sepenuhnya oleh APBD Kota Samarinda,” lanjutnya.
Orang nomor satu di Kota Tepian ini juga menyoroti praktik di beberapa sekolah yang membuka kelas unggulan dengan kriteria yang tidak objektif.
Siswa yang diterima diduga tidak berdasarkan prestasi. Namun, karena kontribusi ekonomi seperti menyumbang AC. Ia menekankan bahwa hal tersebut melanggar undang-undang dan merupakan tindakan yang tidak adil serta berdosa di hadapan Tuhan.
“Kita harus memastikan bahwa kesempatan untuk mendapatkan pendidikan di kelas unggulan terbuka bagi semua siswa, tanpa membedakan kemampuan ekonomi,” ujarnya.
Andi Harun menekankan pentingnya integritas dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Ia juga meminta kepada para kepala sekolah serta guru di bawah naungan Pemkot Samarinda untuk memastikan pelaksanaannya secara adil dan transparan. Baik di jenjang SD maupun SMP.
“Meskipun kita masih menghadapi banyak tantangan, penting untuk terus bergerak menuju perbaikan. Prestasi yang kita raih bukan karena kehebatan kita, melainkan karena Tuhan mempermudah jalan kita dalam menghadapi kesulitan dan tantangan,” tutupnya.