Jakarta, infosatu.co – Beredar video di media sosial TikTok seorang warga negara asing (WNA) yang telah lama tinggal di Indonesia menyebut, IKN sebagai ibu kota koruptor nepotisme.
Dalam video tersebut, “bule” tersebut seolah menunjukkan bahwa dirinya sedang berada di Ibu Kota Nusantara. Faktanya, lokasinya berada di Bogor, Jawa Barat.
“Halo om bule lovers, saya lagi ada di IKN, ibu kota koruptor nepotisme. Di sini kita lihat pembangunannya IKN, ibu kota koruptor dan nepotisme,” ucapnya lewat akun @OmBuleWNI-Lovers.
Ia juga menyindir, jika di IKN masih kesulitan air. “Berhubung di sini tidak ada air dan susah sekali untuk mandi, dan tentunya untuk cebok maka pipa-pipa ini sudah didatangkan dari Jakarta,” kata si bule.
Kemudian, bule ini menyebut jika dirinya adalah Reporter dari Negara Eropa, yang ditugaskan ke Ibu Kota Nusantara. Sekali lagi, dia kembali mengatakan kepanjangan dari IKN sebagai ibu kota koruptor.
“Inilah keadaan saya, saya reporter langsung dari Eropa, dari Italiano, Negara Italiano melaporkan dari pembangunan saya langsung terbang ke ibu kota koruptor nepotisme. Dan itu adalah singkatan dari kota yang sedang dibangun,” ucapnya.
Tanggapan IKN
Melihat video di TikTok itu, pihak Otorita IKN pun menanggapinya. Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw mengatakan, dalam proses pembangunan Ibu Kota Nusantara, tentu saja banyak saran, masukan, bahkan kritik yang diterima.
“Di era digital ini, daripada meramaikan isi ruang digital dengan ujaran yang negatif, akan lebih bermanfaat bila ruang publik diisi dengan konten-konten yang menggugah semangat anak bangsa untuk memberikan ide-ide cemerlang dan karya nyata demi meningkatkan kesejahteraan dan masa depan masyarakat dan bangsa yang lebih baik,” ujarnya kepada Infosatu, Kamis (13/6/2024).
Menurutnya, ujaran yang disampaikan tentu saja akan berkonsekuensi baik secara pribadi maupun efeknya kepada masyarakat sendiri. Apalagi ujaran yang disampaikan tidak berdasarkan data dan fakta serta katagorinya “deep fake” serta hoaks dan malah menimbulkan kontroversi dan diskursus yang tidak sehat.
Troy bilang, IKN dibangun dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Hal ini karena yang dibangun di IKN bukan hanya pembangunan fisik namun juga pembangunan manusia serta memberikan perhatian atas pengelolaan dan perlindungan kawasan hijau.
“Masukan yang disampaikan memang dapat melalui berbagai cara dan channel. Kami dari OIKN terbuka untuk menerima masukan melalui berbagai jalur termasuk dengan metode dialog dengan pemangku kepentingan, konsultasi publik, pertemuan perorangan dan komunitas dan berbagai metode komunikasi dan informasi lainnya,” katanya.