Tanjung Redeb, infosatu.co – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Kalimantan Timur (PWI Kaltim) Abdurrahman Amin kembali menyinggung program priortasnya tentang wartawan spesialis di Benua Etam.
Kali ini, hal tersebut disampaikan dalam konferensi yang digelar oleh PWI Kabupaten Berau di Hotel Grand Parama, Tanjung Redeb, Minggu (5/5/2024) malam.
Konferensi tersebut bukan hanya menjadi momentum untuk mendengarkan laporan pertanggungjawaban pengurus lama dan memilih ketua baru, tetapi juga sebagai wadah untuk merencanakan masa depan wartawan di Kabupaten Berau.
Dalam sambutannya, Rahman, panggilan akrab Abdurrahman Amin menegaskan pentingnya keberadaan wartawan spesialis di Kaltim. Dengan analogi yang kuat, ia menyamakan peran wartawan spesialis dengan dokter spesialis, yang tak hanya dicari tetapi juga dihargai dalam masyarakat.
Untuk mewujudkan visi ini, Rahman berencana membentuk Lembaga Litbang PWI Kaltim yang nantinya fokus pada pengembangan program wartawan spesialis.
“Kalau dokter ada dokter spesialis, maka wartawan juga ada wartawan spesialis. Kita tahu kalau dokter spesialis itu sangat dicari-cari dan memiliki tingkat kesejahteraan yang baik. Maka wartawan yang sudah spesialis pun harus memiliki kemampuan dan kesejahteraan yang juga baik,” ujar Rahman.
“Kami akan mengelompokkan wartawan sesuai passion dan minatnya. Wartawan yang kegemarannya di hukum, akan kita fasilitasi untuk mendalami ilmu hukum. Begitu juga jenis bidang lainnya, seperti bidang politik, olahraga dan kebudayaan,” sambungnya.
Selain itu, konferensi ini juga menandai kembalinya Yudhi Perdana sebagai ketua PWI Berau untuk tiga tahun ke depan. Sebagai Pemimpin Redaksi Harian Berau Post, Yudhi telah memimpin organisasi tersebut di periode sebelumnya.
Dalam masa kepemimpinannya yang baru, Rahman berharap semua wartawan di Kabupaten Berau dapat bernaung di bawah organisasi profesi, seperti PWI. Hal ini sebagai bentuk perlindungan dan pengembangan kapasitas.
Rahman menekankan pentingnya peran pengurus PWI di tingkat kabupaten/kota untuk proaktif dalam mendukung dan memastikan partisipasi wartawan di lapangan dalam organisasi profesi tersebut.
Dengan demikian, PWI menjadi lebih dari sekadar wadah, tetapi juga sebagai motor penggerak bagi kemajuan wartawan di lapangan.
“Pengurus PWI di kabupaten/kota yang harus pro aktif. Menjemput bola. Memastikan wartawan di lapangan sudah bernaung di organisasi profesi,” pungkasnya.