Penulis : Lydia – Editor : Putri
Samarinda, infosatu.co – Kegiatan Science Film Festival yang mengusung judul ‘Humbolt dan Jaring Kehidupan’, dibuka oleh Direktur Goethe Institut South Asia/Australia/New Zealand, Dr. Stefan Dreyer, di Aula Rumah Jabatan Walikota, Jumat (22/11/2019).
Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan generasi milenial, agar menjaga serta peduli terhadap lingkungan sekitar.
Pembukaan Science Film Festival dihadiri oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 3 (SMAGA) Samarinda, Abdul Rozak Fahrudin dan siswa-siswi SMAGA.
Dr. Stefan Dreyer mengatakan, bahwa ia ke Samarinda hanya untuk menghadiri pembukaan Science Film Festival.
“Tahun lalu, saya menghadiri Science Film Festival, dan mendapatkan penonton sebanyak 87.000 orang. Penyelenggara ini juga diadakan di berbagai negara, seperti Afrika, Asia Tengah, Timur Tengah dan meraih 1.2jt penonton. Kalian adalah bagian dari Science Film Festival,” ungkapnya.
Film yang dikumpulkan ini, akan di tunjukkan pada seluruh dunia. Siswa-siswi bisa menonton dan belajar membuat Film Science.
“Mengapa kita melakukan Film Science? Banyak sekali alasan, agar kegiatan ini terbentuk, karena pengetahuan itu bisa dipelajari dengan menyenangkan,” imbuhnya.
Namun, Stefen menerangkan bahwa lebih dari itu, dengan ilmu pengetahuan, manusia punya kesadaran untuk memperbaiki lingkungan dan dunia.
“Ilmu pengetahuan ini diharapkan bisa menjaga lingkungan, salah satu tema kegiatan ini adalah sampah plastik. Namun ada juga tema lainnya yang bisa menciptakan inovasi-inovasi baru, karena ilmu pengetahuan itu bisa menciptakan inovasi baru,” terangnya.
Ia menjelaskan bahwa ada hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan, salah satu tokoh multitenta Jerman Alexander Von Humbolt mengatakan bahwa semua bergantung pada hubungan timbal balik.
“Jika kita menyerang pada sisi yang satunya, maka dampaknya akan kembali ke kita sendiri. Saya bangga bisa membuka festival ini, dan SMAGA adalah salah satu sekolah yang berhubungan dengan proyek mitra internasional,” ungkapnya bangga.
Diketahui bahwa Goethe Institut Jerman adalah salah satu lembaga, yang memang bekerja sama dengan kedutaan Jerman.
Kepala sekolah SMAGA, Abdul Rozak Fahrudin mengatakan bahwa SMAGA sendiri sudah 10 tahun berkerjasama dengan Goethe Institut.
“Semenjak kerjasama itu, 2-3 orang siswa-siswi kita dapat beasiswa ke Jerman. Dan tahun ini, ada 2 siswa terbaik SMAGA yang juga mendapatkan beasiswa ke Jerman selama 14 hari. Itu semua dibiayai. Kami akan menjaga kerjasama dengan Gothe Institut Jerman,” tegasnya.
Rozak berharap, generasi milenial mampu menjaga lingkungan hidup disekitarnya.
“Karena apabila lingkungan rusak, maka akan berdampak pada hidup kita juga,” tutupnya.