Samarinda, infosatu.co – Sebanyak 80 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari hampir berbagai instansi pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur (Kaltim) mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Public Speaking.
Kegiatan tersebut digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Timur (BPSDM Kaltim) mulai Rabu, 23 Juli hingga 25 Juli 2025.
Kegiatan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan peningkatan kapasitas ASN yang terlibat langsung dalam fungsi komunikasi publik.
Baik sebagai Pejabat Fungsional Pranata Humas (Jafung Prahum), pengelola media sosial instansi, pengelola informasi dan dokumentasi (PPID), hingga juru bicara resmi lembaga pemerintah.
Analis Pengembangan Kompetensi Ahli Muda BPSDM Kaltim, Tajuddin Noor, menjelaskan bahwa kegiatan ini didasari oleh berbagai regulasi, termasuk Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 13 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat.
“Kami melihat perlunya peningkatan kompetensi ASN dalam menyampaikan informasi publik yang tepat, profesional, dan komunikatif. Kemampuan ini sangat penting dalam mendukung transparansi dan pelayanan publik yang berkualitas,” katanya dalam menyampaikan laporan.
Ia menyebutkan bahwa peserta tidak hanya berasal dari pranata humas, tetapi juga ASN lain yang dinilai berpotensi mengembangkan kemampuan berbicara di depan publik dan menjadi representasi institusi dalam forum-forum formal maupun informal.
Selama tiga hari pelatihan, peserta akan mendapatkan materi-materi berikut:
1. Bina Suasana
2. Pendidikan Anti Korupsi
3. Teknik Dasar Public Speaking dan Praktik
4. Kompetensi Berbicara dan Praktik
5. Peran Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam Public Speaking
6. Klasifikasi Aktivitas dalam Penataan dan Praktik
Seluruh rangkaian kegiatan disusun dalam total 30 jam pelajaran (JP), dengan pendekatan praktik langsung, simulasi, dan evaluasi komunikasi lisan.
Tajuddin menyebutkan, Bimtek ini bukan hanya untuk membentuk kemampuan retorika yang baik, tetapi juga untuk membangun kesadaran ASN terhadap etika berbicara, struktur penyampaian, serta pemahaman terhadap audiens.
“Kami ingin peserta memahami bahwa public speaking bukan hanya tentang bicara lancar.
Lebih dari itu, ini soal bagaimana menyampaikan pesan dengan nilai, etika, dan dampak yang membangun kepercayaan publik,” tegasnya.
Pelatihan ini juga dimaksudkan untuk memperkuat peran ASN sebagai pelaksana kebijakan yang juga memiliki fungsi komunikasi.
Oleh karena itu, setiap sesi dirancang untuk merefleksikan peran ASN dalam mengelola opini publik, mengklarifikasi isu, dan menjadi jembatan informasi antara pemerintah dan masyarakat.
Dia menambahkan, setelah pelatihan ini selesai, peserta diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam tugas keseharian, baik dalam kegiatan internal, pelayanan publik, maupun interaksi dengan media.
“Ke depan, kami akan terus mendorong pelatihan sejenis di bidang komunikasi agar ASN di Kaltim makin profesional dan adaptif terhadap tantangan informasi publik,” pungkasnya.(Adv/diskominfokaltim)
Editor: Nur Alim