infosatu.co
DISKOMINFO KALTIM

45 PTS Teken PKS Gratispol Pendidikan, Kaltim Siap Cetak Generasi Emas

Teks: Penandatanganan Kerjasama (PKS) Gratispol Pendidikan antara Pemprov Kaltim dan PTS se Kaltim.

Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama 45 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) monumental untuk bermitra Program Gratispol, sebuah kebijakan pendidikan tinggi tanpa biaya yang digadang-gadang akan menjadi batu loncatan generasi emas Benua Etam.

Langkah ini bukan sekadar seremoni, melainkan strategi jangka panjang untuk membangun sumber daya manusia Kalimantan Timur yang unggul, seiring dengan berjalannya transformasi ekonomi pasca-kejayaan sektor sumber daya alam.

Gratispol menjadi bukti bahwa Kaltim tidak ingin ada satu pun anak daerahnya tertinggal karena beban biaya pendidikan.

“Program ini terbuka dan inklusif, tidak memandang latar belakang agama, suku, atau ras. Gratispol bukan sekadar wacana, ini aksi nyata Pemprov Kaltim membuka akses pendidikan setinggi-tingginya,” kata Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dalam sambutannya di Gedung Olah Bebaya, Kantor Gubernur Kalimantan Timur pada Senin, 7 Juli 2025.

Untuk tahun ini, Gratispol akan mulai diberlakukan bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2025/2026, di mana seluruh proses pendaftaran hingga pembayaran awal akan ditanggung penuh oleh Pemprov.

Sementara untuk mahasiswa semester 2 hingga 8, pembiayaan akan diakomodasi dalam APBD Murni 2026.

Sebagai langkah pengendalian dan pemerataan, Pemprov mengacu pada data penerimaan mahasiswa tahun sebelumnya.

Setiap kampus diberikan kuota maksimum tambahan 10 persen dari jumlah penerima tahun lalu, secara sistematis semisal tahun lalu 1.000 maka maksimum tahun ini hanya 1.100.

Hal ini bertujuan agar distribusi mahasiswa tidak menumpuk pada jurusan tertentu saja dan tetap merata di seluruh institusi.

Rudy juga menjelaskan bantuan UKT untuk setiap mahasiswa sebesar 5-15 juta tergantung pada jurusan.

“Khusus mahasiswa kedokteran, kisaran biaya UKT yang ditanggung dibatasi maksimal Rp15 juta dan minimal Rp5 juta, tergantung pada program studi yang diambil,” tambah Rudy.

Pemprov juga menegaskan bahwa pelaksanaan Gratispol ini adalah langkah awal dari transformasi pendidikan di Kaltim.

Pada tahap lanjutan, pemerintah akan menggandeng universitas-universitas unggulan dari luar daerah, bahkan internasional, untuk menghadirkan dosen dan pengajar berkualitas langsung ke Kalimantan Timur.

Alih-alih mengirim mahasiswa ke luar negeri, Kaltim justru ingin membawa kualitas dunia ke dalam wilayahnya. Transformasi ini akan didukung dengan pembangunan sistem dan infrastruktur akademik yang memenuhi standar nasional maupun global.

“Ini adalah investasi terbesar yang kami tanam. Kalau ingin hasil untuk 100 atau 1000 tahun ke depan, maka investasi itu harus di pendidikan,” pungkas Rudy dengan penuh keyakinan.

Dengan peluncuran Gratispol dan kolaborasi lintas kampus ini, Pemprov berharap lahirnya generasi muda Kaltim yang tidak hanya mampu bersaing secara akademik, tetapi juga siap memimpin masa depan daerahnya dengan kualitas dan kompetensi tinggi.

“Kami sangat percaya, ini adalah investasi terbesar sebuah daerah. Dalam program Gratispol, kita sedang menanamkan investasi, dan hasilnya akan kita nikmati di masa mendatang,” tutup Rudy Mas’ud dengan penuh optimis. (Adv/Diskominfokaltim)

Editor : Nur Alim

Related posts

Disperindagkop Kaltim Targetkan 40 Ribu Pengunjung, Omzet Ratusan Juta di Festival UMKM

adinda

UMKM Lokal Dominasi Festival PKK Nasional, Disperindagkop Pastikan Seleksi Dengan Ketat

adinda

Ribuan Warga Antusias Ikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis di HKG PKK ke-53

adinda

Leave a Comment

You cannot copy content of this page