
Kukar, infosatu.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan.
Hal tersebut dibuktikan melalui pelaksanaan World Cleanup Day (WCD) 2025 yang digelar di Lapangan Waduk Panji Sukarame, Tenggarong, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Kegiatan tahunan berskala besar itu melibatkan berbagai unsur masyarakat, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI, Polri, lembaga pendidikan, hingga pengelola bank sampah.
Aksi bersih-bersih dilakukan di sejumlah titik strategis, di antaranya kawasan Waduk Panji Sukarame, Jalan Durian, Stadion Rondong Demang, dan Lapangan Tenis Kota Tenggarong.
Mereka turun ke lapangan sejak pagi, membawa peralatan kebersihan dan semangat gotong royong untuk membersihkan sampah di ruang publik.
Asisten II Sekretariat Daerah Kutai Kartanegara, Ahyani Fadianur Diani, yang mewakili Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri, menegaskan bahwa World Cleanup Day bukan sekadar kegiatan seremonial.
“Ini adalah gerakan global yang menyatukan jutaan manusia dari berbagai negara, latar belakang, dan budaya, untuk satu tujuan mulia: menjaga kelestarian bumi dan lingkungan hidup,” ujarnya di lokasi.
Menurut Ahyani, partisipasi masyarakat Kutai Kartanegara dalam WCD menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan masih tumbuh kuat.
“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia, komunitas, dan relawan yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini. Kehadiran saudara-saudara semua di sini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial di masyarakat Kutai Kartanegara masih sangat kuat dan hidup,” katanya.
Ia menyampaikan pesan Bupati Aulia agar kegiatan tersebut tidak hanya berhenti pada momen tahunan, tetapi menjadi kebiasaan berkelanjutan.
Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari perangkat daerah, pelaku usaha, dunia pendidikan, hingga warga umum, untuk menjadikan kebersihan sebagai gaya hidup.
“Mulailah dari hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang sampah yang masih bisa dimanfaatkan, dan mengedukasi lingkungan sekitar tentang pentingnya kebersihan dan kelestarian alam,” kata Ahyani.
“Saya yakin, dengan kesadaran kolektif dan aksi nyata, kita bisa mewujudkan Kutai Kartanegara yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara, Slamet Hadiraharjo, menjelaskan bahwa WCD tahun ini mengusung tema Menuju Indonesia Bersih Tahun 2029.
Tema tersebut, menurutnya, bukan sekadar slogan, melainkan komitmen bersama yang harus diwujudkan melalui aksi nyata sejak sekarang.
“Sebab, bersihnya Indonesia dan Kutai Kartanegara di masa depan dimulai dari tindakan nyata kita hari ini. Tindakan kecil, tetapi dilakukan secara konsisten dan bersama-sama,” ujar Slamet.
Ia menegaskan bahwa persoalan sampah tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah, melainkan memerlukan perubahan perilaku dan keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai instansi yang memotori kegiatan tersebut, DLHK Kukar memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah terlibat.
“Melalui aksi bersih-bersih ini, mari kita kobarkan semangat gotong royong dan cinta lingkungan. Jangan hanya berhenti hari ini, tetapi jadikan ini sebagai gaya hidup,” ucap Slamet.
Ia juga mengingatkan bahwa Kutai Kartanegara memiliki tanggung jawab besar sebagai bagian dari Kalimantan Timur dan wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Mari kita buktikan bahwa Kutai Kartanegara siap menjadi pelopor daerah yang bersih, lestari, sehat, dan zero waste menuju Indonesia yang bersih pada tahun 2029,” pungkasnya. (Adv)