Samarinda.Infosatu.co – Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesbangpol Provinsi Kalimatan Timur Eko Susanto menilai perkembangan globalisasi dan teknologi informasi dapat melunturkan nilai-nilai luhur budaya Indonesia. Hal itu terlihat dari lahirnya kelompok identitas dan kelompok ideologi di luar Pancasila.
“Ini menjadi momentum kita untuk kembali membangun, mempertebal serta memperkuat semangat kebangsaan berdasarkan empat konsesus berbangsa dan bernegara,” ungkap Eko Susanto kepada Infosatu.co usai dirinya memberi materi wawasan kebangsaan di SMAN 3 Samarinda, Jumat (28/10/2022).
Salah satu sasaran dari langkah itu, kata Eko, perlu dilakukan literasi wawasan kebangsaan kepada para pelajar, karena pelajar merupakan generasi bangsa yang juga merupakan pelaku perjuangan menuju Indonesia maju.
Dikatakannya, Badan Kesbangpol Provinsi Kalimantan Timur mempunyai peran dan tanggung jawab untuk melaksanakan sosialisasi wawasan kebangsaan kepada para pelajar secara berkelanjutan sebagaimana yang ditetapkan dalam program kerja Badan Kesbangpol Provinsi Kaltim.
“Kita akan melakukan sosialisasi kepada 9.000 siswa SLTA. Target kita tahun 2023 untuk 12.000 siswa,” tuturnya.
Ia menambahkan, sosialisasi wawasan kebangsaan tidak harus dilakukan oleh Badan Kesbangpol, tetapi perlu sinergitas dari instansi, lembaga serta masyarakat, agar generasi tahu bahwa bangsa Indonesia itu bangsa yang majemuk tetapi bisa bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Generasi muda harus diberi pemahaman terhadap wawasan kebangsaan, jangan sampai dia dipengaruhi oleh wawasan dan ideologi luar yang dianggapnya lebih baik. Padahal ideologi luar itu tidak sesuai dengan budaya dan karakter bangsa Indonesia,” pungkasnya.