Tasikmalaya – Seorang penduduk di Kota Tasikmalaya mengungkapkan kekecewaannya di platform media sosial terkait pembatalan perjalanannya untuk menjalankan ibadah haji.
Warga tersebut merasa bahwa Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya telah memperlakukan secara tidak serius dan mengabaikan kepentingan keberangkatan haji.
Kemenag Batalkan Keberangkatan Calhaj Tasikmalaya
Dalam unggahannya Kemenag Kota Tasikmalaya menyampaikan calon jamaah haji (calhaj) untuk berangkat dalam kuota tambahan menyiapkan sejumlah persyaratan, seperti paspor, vaksin, dan lainnya, pada Rabu (14/6/2023).
Namun, pada Jumat (16/6/2023), Kemenag membatalkan keberangkatan. Padahal, yang bersangkutan sudah mempersiapkan persyaratan dan pamit dengan keluarga.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya, H. Endang Sry Wahyu, S.Ag, M.M.Pub, angkat bicara untuk memberikan klarifikasi terkait masalah itu.
Ia menjelaskan, pihaknya memang mendapatkan surat dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag terkait dengan pemenuhan sisa kuota cadangan dan sisa kuota tambahan.
“Tentunya di sana ada aturan oleh nomor urut dan kesiapan calhaj. Sebelum informasi tersampaikan secara menyeluruh, calhaj sudah banyak yang tahu dari medsos. Atas dasar informasi itu, ada calhaj yang datang menemui petugas,” kata Wahyu, Ahad (18/6/2023).
Peluang Adanya Kuota Tambahan Calhaj
Petugas di Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya tentu menyampaikan peluang adanya kuota tambahan kepada calhaj bersangkutan. Nama calhaj itu pun terdaftar untuk diusulkan.
Menurut Wahyu, karena optimisme dapat berangkat melalui sisa kuota yang ada, calhaj itu pun memenuhi sejumlah persyaratan. Namun, pihaknya menerima kabar bahwa nama calhaj itu dinyatakan tidak lolos.
“Itu bukan kami yang melakukan seleksi, tapi kami hanya menyampaikan informasi surat dari Jakarta. Saya juga paham ketika ada kekecewaan. Karena sudah melakukan persiapan, tapi tidak jadi,” kata dia.
20 Calhaj yang Dinyatakan Lolos
Wahyu mengatakan, Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya sempat mengusulkan 62 orang calhaj untuk dapat mengisi kuota yang tersisa, pada Kamis (14/6/2023). Namun, dari 62 nama yang diusulkan, hanya 20 orang calhaj yang dinyatakan lolos.
“Yang lolos hanya 20 orang saat pengumuman pada Jumat pagi. Persiapan memang mungkin sudah dilakukan sejak Kamis karena saking antusiasnya. Namun, mungkin Allah belum menghendaki,” kata dia.
Meski 20 orang calhaj itu sudah ternyatakan lolos, Wahyu mengaku belum bisa memastikan waktu keberangkatannya. Pasalnya, saat ini pihaknya masih fokus mengurus calhaj yang akan berangkat pada Senin (19/6/2023).
“Kami masih proses. Apalagi kami masih mengurus kloter yang akan berangkat, mengingat banyak perubahan pesawat yang berimbas ke daerah,” kata dia.