infosatu.co
DLHK Kukar

Warga Suka Maju Ubah Sampah Jadi Paving Blok, Pesanan Datang hingga Luar Kabupaten

Teks: Yayuk Sehaty, Pengelola Bank Sampah Mandiri Desa Suka Maju, menunjukkan paving blok hasil olahan limbah plastik

Kukar, infosatu.co – Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini memiliki cerita baru dalam pengelolaan sampah.

Bank Sampah Mandiri di desa ini melahirkan terobosan yang bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga bernilai ekonomi: memproduksi paving blok dari limbah plastik rumah tangga.

Inovasi ini menjadi angin segar bagi masyarakat sekitar yang selama ini menggantungkan harapan pada pengumpulan sampah.

Setiap bulan, sekitar 1.500 kilogram sampah plastik terkumpul dari 365 nasabah aktif.

Sampah yang semula hanya memenuhi tong dan menumpuk di halaman kini berubah menjadi produk bermanfaat dan bernilai jual tinggi.

“1 Paving blok membutuhkan 2 kilogram sampah plastik, jadi 100 paving blok membutuhkan sampah plastik sebanyak 200 kilogram. Itu kan sudah mengurangi sampah sebanyak 200 kilo,” ujar Yayuk Sehaty pengelola Bank Sampah Mandiri, saat ditemui di lokasi produksi.

Menurut Yayuk, aktivitas ini bukan sekadar mengolah limbah, tetapi menjadi bagian dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan.

“Semakin banyak yang menggunakan paving blok, maka semakin berkurangnya sampah plastik,” ujarnya menegaskan.

Setiap keping paving blok hasil olahan Bank Sampah Mandiri dihargai Rp10.000. Bahan dasarnya pun beragam, mulai dari kantong kresek, gelas plastik, botol, jeriken, hingga baskom bekas.

Semua jenis plastik dapat diolah menjadi paving blok yang kokoh dan layak pakai.

Produksi harian mereka mencapai 100 hingga 150 keping, menandakan besarnya minat masyarakat terhadap produk tersebut.

“Sudah banyak yang menggunakan paving blok ini, sudah banyak pesanan,” kata Yayuk.

Bahkan, pesanan tak hanya datang dari sekitar Tenggarong Seberang.

“Sudah ada pesanan dari PPU sebanyak 42.000 pcs,” ujarnya, menyebut Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai salah satu pemesan besar.

Pembuatan paving blok berbahan dasar limbah plastik ini telah dimulai sejak Juni 2019.

Yayuk menuturkan, selain menekan volume sampah plastik, kegiatan tersebut juga membuka lapangan kerja baru. Ia menggaji para tukang cetak paving blok sebesar Rp2.000 per keping.

“Selain peduli lingkungan, langkah ini juga menciptakan lapangan kerja,” tutur Yayuk.

Baginya, pengelolaan sampah bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi juga sumber penghidupan yang layak.

Ia mengenang awal perjuangan membangun unit produksi itu dengan semangat sederhana.

“Saya selalu bilang ke teman-teman, meskipun hanya bermain sampah, kita tak perlu takut. Karena berkat sampah itulah kami mendapatkan berkah,” ujarnya.

Kini, Yayuk berharap Bank Sampah Mandiri bisa terus berkembang.

Ia mengakui fasilitas yang ada masih terbatas untuk menampung seluruh volume sampah yang masuk.

“Kami berharap bisa mendapat dukungan agar bangunan bank sampah ini bisa lebih besar dan layak,” kata Yayuk.

Di tengah ancaman menumpuknya limbah plastik, langkah Yayuk dan warga Suka Maju menunjukkan bahwa solusi tak selalu harus datang dari kebijakan besar.

Kadang, perubahan justru dimulai dari kesadaran sederhana yakni mengubah sampah menjadi manfaat nyata. (Adv)

Related posts

Seluruh Desa dan Sekolah di Kukar Wajib Miliki Bank Sampah

Martinus

Setelah Penilaian KLHK, DLHK Kukar Berharap Raih Adipura Tahun Ini

Martinus

DLHK Kukar Targetkan 3 TPS Baru Rampung Tahun 2025

Martinus

Leave a Comment

You cannot copy content of this page