infosatu.co
NASIONAL

Warga Mertasinga Kerja Bakti Bangun Tanggul Darurat di Pantai Lengkong

Cilacap, infosatu.co – Ratusan warga Kelurahan Mertasinga bersama Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Cilacap dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap melakukan kerja bakti untuk pembangunan darurat tanggul yang jebol di Pantai Lengkong.

Ribuan geobag yang sudah terisi pasir untuk penanggulangan tanggul di Pantai Lengkong.

Pembangunan tanggul darurat tersebut dimulai sejak Senin (22/11/21). Lurah Mertasinga Andri Wahyu Dewanto menjelaskan tanggul yang jebol di Pantai Lengkong ada dua titik, masing-masing dengan panjang 200 meter dan 300 meter, sehingga total keseluruhan sekitar 500 meter.

Terkait hal tersebut, Andri mengatakan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak sudah mengirimkan 2 alat berat berupa excavator serta memberikan geobag sebanyak 1.500 kantong.

“Kegiatan hari ini, kita melakukan kerja bakti penanggulangan tanggul darurat. Hari ini dari Kelurahan Mertasinga, Dinas PSDA, dari BPBD serta dari masyarakat dan nelayan di wilayah pantai lengkong untuk membantu mengisi geobag-geobag dengan pasir untuk tanggul darurat,” jelasnya kepada infosatu.co, Jumat (26/11/21).

Andri menambahkan, nantinya geobag yang berisi pasir tersebut akan dijahit dan dibentuk seperti bantalan-bantalan dan diperkuat dengan bambu.

“Geobag yang saat ini sudah terisi sebanyak 1.300 kantong. Harapannya dengan tanggul darurat ini, sementara bisa mengatasi laju gelombang yang semakin besar, dan ke depannya bisa untuk penanggulangan yang permanen,” harapnya.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas PSDA Cilacap Saiful Hidayat mengatakan selain bantuan kantong geobag dari BBWS Serayu Opak, pihaknya juga memberikan sekitar 2.000 kantong kandi yang nantinya akan diisi pasir untuk pembangunan tanggul darurat. Selain itu, S2P PLTU Cilacap juga memberikan bantuan bambu sebanyak 5.000 batang.

“Yang pertama penanganan darurat, ini dibantu beberapa instansi, kalau bicara kewenangan ini kan tanggul pantai adalah kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini BBWS. Karena tanggul yang jebol lumayan panjang, jadi perlu bantuan partisipasi dari instansi terkait maupun masyarakat untuk menangani tanggul jebol tersebut demi keselamatan masyarakat khususnya para nelayan,” urainya.

Saiful berharap, pembangunan tanggul darurat bisa segera diselesaikan sambil menunggu usulan pembangunan tanggul permanen.

“Yang kami usulkan di tahun 2022 mendatang itu tergantung dari anggaran pemerintah, mudah-mudahan bisa terealisasi dan bisa menjadi prioritas utama penanganan tanggul pantai di Cilacap ini,” ujarnya.

Diketahui, gelombang tinggi yang terjadi sejak awal bulan Oktober lalu, mengakibatkan tanggul jebol serta mengikis Pantai Lengkong dan Kemiren sepanjang 3 kilometer. Selain itu, air laut juga menerjang puluhan kolam tambak udang, genangi area persawahan serta dapat mengancam pemukiman warga setempat. (editor: irfan)

Related posts

Tri Tito Karnavian, Ketum PKK: Rakernas Arah Baru Gerakan Pemberdayaan Keluarga

Martinus

Dewan Pers Luncurkan Mekanisme Nasional Keselamatan Pers

Nur Alim

I Ketut Sudiharsa: Kenaikan Gaji Hakim 280 Persen, Lebih Banyak Mudarat dari pada Manfaatnya

Nur Alim

Leave a Comment

You cannot copy content of this page