Cilacap, infosatu.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga Panglima Santri Gayeng Nusantara, Taj Yasin Maimoen meninjau pelaksanaan bedah rumah dan bedah tempat ibadah musala di Desa Bojong Kecamatan Kawunganten.
Selain itu, Taj Yasin juga mengunjungi Kecamatan Cipari untuk meresmikan UMKM yang menggerakkan roda perekomian desa di masa pandemi.
“Di Cipari meresmikan salah satu UKM yang bergerak di kosmetik dan obat tradisional, yaitu PT Bharata Internasional Pharmaceutical,” kata Taj Yasin, Rabu (2/3/2022).
Hal ini menurutnya, merupakan inisiatif anak muda di Cipari dalam menggerakkan para pemuda menggeliatkan ekonomi di desanya.
“Di Kawunganten ini saya mewakili Santri Gayeng Nusantara meninjau pelaksanaan bedah rumah dan tempat ibadah musala. Masing-masing kita bantu Rp 20 juta. Ini merupakan salah satu bentuk bagaimana masyarakat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jateng,” jelasnya.
Menurut Taj Yasin, atas nama Santri Gayeng Nusantara dia mengucapkan terima kasih kepada camat dan kades yang sudah ikut andil dalam pengentasan kemiskinan di Jateng, khususnya membantu pembangunan rumah tidak layak huni dan musala.
“Gotong royong ini yang perlu, karena bantuan tersebut tidak seberapa. Yang kami ciptakan adalah kebersamaan untuk pengentasan kemiskinan di Jateng,” terang Wagub.
Sebagai penerima bantuan bedah rumah, Mohammad Mukhair merasa gembira dan ini dijadikan penambah semangat bagi dia dan keluarag ke depannya.
“Bantuan uang tunai senilai Rp 20 juta saya gunakan untuk bedah rumah ukuran 6 x 12 meter, dengan satu kamar, dan kamar mandi,” ucap Mukhair.
Sementara itu, mewakili pemerintahan Desa Bojong, Sekretaris Desa (Sekdes) Bojong Kuncoro Dwi Sasongko mengapresiasi program bedah rumah tersebut.
“Adanya program bedah rumah dari Santri Gayeng Nusantara kami atas nama pemerintahan Desa Bojong berterima kasih dan apresiasi karena warga kami mendapat bantuan stimulan dan sangat bermanfaat bagi penerima,” terang Sekdes.
Kuncoro juga berharap ke depan akan lebih banyak sasaran penerima manfaat bedah rumah.
“Harapan dari Pemerintah Desa Bojong, ke depan akan lebih banyak lagi sasaran yang mendapatkan penerima manfaat bedah rumah, jangan hanya satu. Mengingat di Desa Bojong masih banyak rumah rumah yang belum layak huni, rata-rata per RT ada tiga rumah tidak layak huni, dari total 65 RT di Desa Bojong,” pungkasnya. (Editor: Dani)