Samarinda, infosatu.co – Informasi banyaknya anak yang mendadak jadi yatim piatu disebabkan orang tuanya meninggal Covid-19 sampai ke telinga orang nomor dua di Benua Etam, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi.
Hal tersebut ia katakan saat dihubungi infosatu.co melalui chat whatsapp, Rabu (28/7/2021).
“Laporan yang begini sudah saya terima juga dari Bontang, Kutai Barat (Kubar), Kutai Kartanegara (Kukar), dan Samarinda,” ujarnya saat dikonfirmasi terkait yatim piatu asal Kota Samarinda.
Tanpa basa-basi, Ketua DPW Kaltim Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia itu segera meminta alamat kedua yatim piatu asal Kota Tepian yakni Danish Faeyza Raqilla Putra (8) dan Alita Ayudya Innara (3).
“Nanti dikoordinasikan, minta alamatnya,” ujar mantan legislator Senayan ini saat tahu orang tua Danish berkeinginan anaknya menjadi penghapal Al Quran.
Dalam kesempatan itu, Wagub Hadi Mulyadi berniat memasukkan Danish ke Pondok Tahfiz dan biaya anak usia 8 tahun itu akan ia tanggung.
“Nanti saya masukkan ke Pondok Tahfiz, biar saya biayai,” tegas Hadi Mulyadi.
Dihubungi terpisah, Kakek Munir Rudiyono yang merawat Danish dan Alita berharap agar cucunya bisa menjadi Hafiz Al Quran sesuai keinginan orang tuanya.
“Kalau untuk anak-anak harapan kami, mereka bisa menjadi Hafiz Al Quran seperti yang ibundanya harapkan,” urainya saat dihubungi infosatu.co melalui whatsapp.
Namun lanjut Munir, ia akan tetap mendukung kedua cucunya apabila ke depannya Danish dan Alita memiliki cita-cita atau keinginan lain saat beranjak dewasa.
“Kami hanya bisa mendukung dan mengarahkan selama apa yang mereka inginkan dalam hal kebaikan,” terangnya.
Setelah kehilangan orang tuanya (Binti Munfaidah-Eko Prasetyo) karena terpapar Covid-19, Danish dan Alita dirawat oleh kakek-nenek dari pihak Ibunya yakni Munir Rudiyono dan Siti Soleha di Jalan Rajawali Dalam 3 Nomor 58 RT 10. (editor: irfan)
