infosatu.co
NASIONAL

Ustadz Syaibani Haru Atas Perjuangan Peserta Muktamar NU ke-34

Jakarta, infosatu.co – Ketua Pengarah Muktamar IV Wahdah Islamiyah Ustadz Syaibani Mujiono merasa bersyukur atas kelancaran Muktamar Nahdatul Ulama (NU) ke-34 yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Meskipun diselenggarakan secara full virtual, namun kegiatan tersebut berjalan sesuai rencana baik waktu pelaksanaan, jadwal, maupun narasumbernya.

Untuk Grand Opening pada Minggu (19/12/2021) lalu, Ustadz Syaibani menyebut jumlah peserta yang mendaftar mencapai 165 ribu orang.

Namun, yang benar-benar hadir secara virtual pada hari terlaksananya hanya 130 ribu orang. Mereka pun bertahan dari awal pembukaan Grand Opening hingga penutupan.

Sedangkan untuk narasumber, semua tokoh yang diundang juga hadir. Grand Opening dibuka oleh Wapres RI KH Ma’ruf Amin yang kemudian dilanjutkan kuliah umum oleh Menkopolhukam Mahfud MD dan Menparekraf Sandiaga Uno. Dalam pembukaan hadir penceramah muda kondang Ustadz Adi Hidayat (UAH).

Selain itu hadir pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyampaikan materi tentang pendidikan. Kemudian Anggota DPD asal Sulsel Tamsil Linrung, Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto dan Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti yang menutup Muktamar IV.

Sekjen Wahdah Islamiyah ini mengungkapkan untuk persidangan Muktamar IV diikuti oleh 2.376 peserta secara full selama tiga hari. Dari jumlah keseluruhan peserta, hanya 50 orang yang tidak hadir karena uzur syar’i.

“Sidang berlangsung khidmat. Di sela-sela itu kami selingi dengan nasyid, pantun, puisi dan games yang dirancang secara virtual,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, kata Ustadz Syaibani, Muktamar kali ini memang dilaksanakan secara virtual tapi serasa offline (tatap muka langsung).

Untuk hal yang mengharukan lanjut Ustadz Syaibani, terjadi pada peserta Muktamar yang berada di daerah-daerah, mereka kesulitan mendapat sinyal telekomunikasi.

Berbagai cara mereka lakukan untuk mendapatkan sinyal, mulai dari menggantung gadget mereka di rumah hingga pergi ke area yang lebih tinggi.

“Ada yang selama tiga hari menggantung gadget mereka,” bebernya seraya tersenyum. (editor: irfan)

Related posts

Kasus Satria Arta, Menkum: Jadi Tentara Asing, Langsung Bukan WNI

Adi Rizki Ramadhan

Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih: Langkah Awal Menuju Kedaulatan Ekonomi Rakyat

adinda

Harvesting Hope, Kemitraan Riset Indonesia-Australia Solusi Bagi Petani Garam di Madura

Dewi

Leave a Comment

You cannot copy content of this page