Cilacap, infosatu.co – Basarnas Cilacap menggelar uji pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) tentang kecelakaan kapal di perairan pantai selatan.

Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman M Tr (Han) membuka kegiatan uji pelaksanaan Operasi SAR di Hotel Atrium, Rabu (8/9/2021).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Operasi Basarnas Pusat dimulai Senin dan Selasa (6-7/9/2021) dimulai dari persiapan alat dan tempat, selanjutnya Rabu (8/9/2021) dilakukan pembukaan dan materi untuk kegiatan praktek uji pelaksanaan operasi SAR dilaksanakan Kamis (9/9/2021) pukul 08.00 WIB dan Jumat (10/9/2021) dilakukan evaluasi selama kegiatan.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menguji dan mengevaluasi kesesuaian dan ketaatan pelaksanaan operasi SAR oleh seluruh Kantor SAR Cilacap terhadap Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun 2014, PP Nomor 22 Tahun 2017, Perpres Nomor 83 Tahun 2016, Perban Nomor 23 Tahun 2020 serta rencana kontijensi yang dimiliki oleh setiap Kantor SAR.
Hadir di pembukaan kegiatan, Kasubdit Pengerahan Potensi dan Pengendali Operasi (RPDO) Basarnas Nur Yahya, beserta jajaran dari Direktorat Operasi Basarnas Pusat, Kepala Kantor SAR Cilacap I Nyoman Sidakarya beserta jajarannya juga para personel Kantor SAR Cilacap dan tamu undangan seperti TNI, Polri, Sat Polair, BPBD Cilacap, Distrik Navigasi, KSOP, BMKG, KKP, HNSI, PMI, serta oraganisasi SAR masyarakat lainnya.
Kegiatan tersebut menyasar beberapa tahapan mulai perencanaan hingga pelaksanaan operasi SAR di lapangan.
Pesertanya merupakan gabungan dari internal Kantor SAR Cilacap dengan unsur SAR Gabungan lainnya yang datang dari berbagai pihak.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman M Tr (Han) menyebutkan jika kegiatan ini harus tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19 untuk melatih kemampuan setiap personel dalam melaksanakan penanganan operasi SAR. Namun pelaksanaannya tetap mengedepankan protokol kesehatan dan jangan abai. Khususnya di wilayah Cilacap paling sering terjadi kecelakaan kapal maka dari itu personel Basarnas harus selalu siap siaga akan datangnya musibah, kecelakaan ataupun kondisi membahayakan manusia.
Ia juga berharap kegiatan tersebut bisa memberikan dampak positif bagi penanganan operasi SAR di Jawa Barat (Jabar) yang lebih responsif dan terorganisir.
“Kesiapsiagaan dan kerja sama dalam penanganan bencana merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam keberhasilan operasi SAR. Semoga dengan kegiatan ini dapat memperkuat sinergitas dalam penanganan operasi SAR,” tegas Rahman. (editor: irfan)