Kutim, infosatu.co – Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Ani Saidah menyatakan bahwa calon pengantin perlu memiliki pemahaman yang memadai tentang aspek pernikahan. Hal ini di luar cinta.
Maka, setiap calon pasangan suami istri (pasutri) perlu menyiapkan mental dan pengetahuannya selama tahap pembekalan pranikah.
“Dalam tahap pembekalan pranikah, sejumlah materi penting perlu disampaikan kepada calon pengantin. Materi-materi ini melibatkan manajemen emosi, resolusi konflik, perencanaan keluarga, ilmu parenting, financial planning, kesehatan mental, serta keterampilan komunikasi yang efektif,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Selain itu, Ani juga mengingatkan para calon pasutri untuk membuka diri terhadap pengetahuan finansial terutama tentang aspek keuangan dalam pernikahan. Sebab, hal ini seringkali menjadi sumber konflik dalam rumah tangga.
“Pentingnya menyesuaikan diri dengan pasangan dan tantangan yang akan dihadapi selama hidup berumah tangga,” ujarnya.
Selain materi-materi tersebut, perencanaan keluarga juga merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Hal ini mencakup perencanaan kehamilan, jumlah anak yang diinginkan, dan jarak antara anak-anak.
Perencanaan keluarga ini memiliki dampak signifikan pada gizi anak, kesehatan mental ibu, dan stabilitas finansial keluarga.
Menurut Ani, dengan persiapan pranikah yang komprehensif perlu melibatkan aspek mental dan pengetahuan. Hal ini dapat membantu calon pasutri membangun dasar yang kuat untuk kebahagiaan dan kesuksesan pernikahan.
“Dalam konteks ini, DPPKB Kutai Timur bersama kader memberikan panduan yang lebih baik bagi calon pengantin dalam menjalani pernikahan yang berkelanjutan dan sehat,” tandasnya.
Lebih lanjut, menurutnya, hal terpenting lagi adalah kedua calon pengantin harus sehat. Hal ini dengan dibuktikan tidak memiliki penyakit yang dapat mengganggu kebahagiaan pernikahan mereka.
“Dengan persiapan yang matang, diharapkan calon pasutri dapat memasuki tahap pernikahan dengan pemahaman yang lebih mendalam dan kesiapan mental yang kuat,” tandasnya.
