infosatu.co
NASIONAL

Terpusat di MAN 1 Cilacap, 988 Pelajar MTs-MA Ikuti Vaksinasi

Camat Kesugihan Basuki Priyo Nugroho dalam keterangan persnya. (foto Awan)

Cilacap, infosatu.co – Vaksinasi pelajar untuk siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) dilaksanakan terpusat di Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Cilacap, Sabtu (11/9/2021).

Forkopincam Kesugihan, Danramil, Camat dan Kapolsek saat meninjau vaksinasi pelajar di MAN 1. (foto: Awan)

Menurut Wakil Kepala MAN 1 Cilacap Bidang Humas Sujarwo mengatakan jika panitia dari MAN 1 Cilacap mengkoordinir pelaksanaan vaksinasi pelajar.

“Keseluruhan ada 988 pelajar dari 23 MTs-MA yang ada di wilayah eks Kotip Cilacap meliputi Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, Cilacap Utara, serta MTs-MA di wilayah Kecamatan Maos dan Kesugihan. Pelaksanaannya dilakukan di MAN 1, kecuali MTs Negeri 4 Cilacap yang melakukan vaksinasi sendiri,” kata Sujarwo ditemui infosatu.co.

Pelaksanaan vaksinasi untuk pelajar di MAN 1 ini, lanjut Sujarwo, disediakan empat tempat untuk vaksinator dan melibatkan vaksinator dari nakes Puskesmas Kesugihan I dan II, nakes Klinik PMI Cilacap serta nakes dari Klinik Hamada.

“Dengan adanya vaksinasi pelajar ini, pelaksanaan PTM secara normal akan segera terwujud, mengingat banyak kendala yang ditemui dari pembelajaran tatap maya. Intinya pembelajaran daring tidak efektif,” jelasnya.

Peserta vaksin utamanya merupakan siswa kelas XII, meskipun ada siswa kelas X yang ikut divaksin, hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan orang tua atau wali siswa.

“Sudah ada koordinasi dengan orang tua atau wali siswa, melalui surat izin orang tua yang kami layangkan. Untuk sekarang ini, siswa MAN 1 yang masuk dalam vaksinasi baru 171 siswa dari total keseluruhan siswa kami 1.178, semoga segera tervaksin seluruhnya,” imbuh Sujarwo.

Sementara itu, menurut Kepala Puskesmas Kesugihan II dr Kuncoro mengutarakan ada beberapa kendala dalam pelaksanaan vaksinasi ini.

“Beberapa siswa ada yang Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak terkoneksi dengan Disdukcapil dan ketika itu tidak terkoneksi sehingga kita tidak bisa mengakses di aplikasi peduli lindungi atau sistem BPJS juga tidak bisa,” katanya.

Adanya kendala tersebut, lanjut Kuncoro, pihak sekolah mempersiapkan cadangan dan sudah koordinasi di luar sasaran utama.

“Pihak sekolah membuat cadangan, jika ada siswa yang tidak bisa divaksin oleh sebab apa pun dan bagi siswa yang belum bisa divaksin, berarti harus menunggu stok lagi. Ini kan kloter awal, jadi nunggu stok lagi bagi siswa yang belum sempat tervaksin,” urainya.

Menurutnya, peserta vaksin pelajar ini, para siswanya begitu antusias, meski ada beberapa yang takut tapi secara umum mayoritas para siswa tidak mencerminkan rasa takut, was-was, saat menunggu giliran divaksin.

“Jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac dan ada beberapa siswa tadi mengalami efek samping, setelah ditelusuri karena belum sarapan. Dalam setiap kegiatan imunisasi atau vaksinasi kita selalu mengimbau kepada masyarakat untuk sarapan terlebih dahulu, tidak begadang, dan tetap lakukan prokes. Meskipun sudah divaksin, prokes jangan kendor,” bebernya.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh dr Kuncoro, Camat Kesugihan Basuki Priyo Nugroho menegaskan jika pihaknya terus memonitoring pelaksanaan vaksinasi di beberapa tempat di wilayah Kecamatan Kesugihan.

“Monitoring pelaksanaan vaksinasi di wilayah kecamatan, pertama tadi kami meninjau di Ponpes Al Ihya Ulumaddin, di sana ada 1.400 santri ponpes setempat dan beberapa ponpes lain di Kesugihan yang diadakan oleh Lanal Cilacap memperingati HUT ke-76 TNI AL,” kata Basuki.

Menurut Basuki, dirinya bersama Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Kesugihan terus lakukan pantauan.

“Kita berharap selama pelaksanaan vaksinasi ini benar-benar menyasar pada masyarakat.
Kalau dulu awal ada gerakan vaksinasi banyak masyarakat yang takut, tapi sekarang warga berebut minta divaksin,” terangnya.

Terkait jumlah kasus Covid-19 di Kecamatan Kesugihan, Basuki membeberkan jika jumlahnya sudah landai, kemarin sudah di angka 26 dari 300 orang yang terpapar di bulan Juli, itu puncaknya.

“Puncaknya di bulan Juli kemarin sempat tembus 300 dan kemarin sudah di angka 26. Kabar baiknya tadi pagi saya dapat laporan dari wilayah Kesugihan II dari 11 orang sekarang menjadi 8 orang. Kita terus pantau, yang penting kita sadarkan pada satgas dan masyarakat bahwa prokes jangan lengah,” urainya.(editor: irfan)

Related posts

Kasus Satria Arta, Menkum: Jadi Tentara Asing, Langsung Bukan WNI

Adi Rizki Ramadhan

Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih: Langkah Awal Menuju Kedaulatan Ekonomi Rakyat

adinda

Harvesting Hope, Kemitraan Riset Indonesia-Australia Solusi Bagi Petani Garam di Madura

Dewi

Leave a Comment

You cannot copy content of this page