Samarinda, infosatu.co – Malam ketiga East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 berlangsung meriah di dua titik utama di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

Dua titik utama adalah Temindung Creative Hub dan Halaman Parkir Gelora Kadrie Oening, Minggu malam, 27 Juli 2025.
Ribuan pengunjung memadati kedua lokasi untuk menyaksikan pertunjukan seni budaya internasional sembari menikmati ragam produk UMKM lokal.
Dari pantauan infosatu.co, lokasi acara di Temindung mulai dipadati masyarakat sejak pukul 20.00 WITA.
Penampilan pertama hadir dari Tari Topeng Klasik Keraton Kutai oleh Djaya Winata Community, kemudian disusul penampilan Choi Eunjung Dance Company dari Korea Selatan.
Tak hanya itu, tari dari Kalimantan Utara, Rusia, India, hingga kelompok seni lokal Samarinda turut mengisi pentas hingga penutupan pukul 22.05 WITA.
Tak kalah semarak, panggung Gelora Kadrie Oening menampilkan delegasi dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kutai Kartanegara, Polandia, NTT, dan Rumania.
Acara ditutup oleh Ansambul Folcloric Doinita dari Rumania yang memukau penonton dengan tarian khas Eropa Timur.
Salah satu daya tarik di Temindung adalah keberadaan UMKM binaan kelurahan Temindung serta pelaku usaha kreatif yang tergabung dalam Temindung Creative Hub.
Puluhan tenant kuliner seperti Kebab Adila, Kopi Wakaf BI Kaltim, Gohanku, JD Shihlin, hingga Hulala Ice Cream Roll laris manis diserbu pengunjung.
“Konsepnya bagus karena menyatukan panggung budaya dan ekonomi. Kebetulan saya datang sama keluarga disini, jadi bisa nonton pertunjukan sambil belanja makanan lokal,” ujar Ferdi (40), salah seorang pengunjung asal Sungai Pinang.
“Saya juga seneng, kapan lagi bisa nonton pertunjukan budaya lokal dan internasional secara gratis,” sambungnya.
Selain kuliner, pengunjung juga dapat menemukan produk fashion, kerajinan tangan, hingga mainan anak di area Creative Hub.
Pemerintah provinsi Kaltim dan panitia EBIFF secara khusus memberikan ruang bagi pelaku UMKM lokal untuk memperkenalkan produk mereka ke audiens internasional.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, mengapresiasi antusiasme masyarakat yang tinggi dalam menyaksikan pertunjukan seni di area Temindung Creative Hub sebagai bagian dari rangkaian EBIFF 2025.
Menurutnya, keramaian yang tercipta bukan sekadar euforia budaya, tetapi turut menggerakkan roda ekonomi lokal secara langsung.
“Luar biasa, saya lihat masyarakat sangat antusias menikmati pertunjukan di Temindung. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita haus hiburan berkualitas, dan EBIFF menjawab itu,” ujar Sri Wahyuni.
Ia menyampaikan bahwa konsep panggung budaya yang dipadukan dengan kehadiran puluhan UMKM lokal terbukti efektif dalam menciptakan perputaran ekonomi berbasis kerakyatan.
Pengunjung yang hadir tidak hanya menikmati pertunjukan seni, tetapi juga turut memborong produk kuliner dan kerajinan yang dijajakan para pelaku usaha lokal.
Ia berharap integrasi antara seni budaya dan pelaku ekonomi kreatif seperti yang ditunjukkan di Temindung dapat terus diperluas ke berbagai titik di Kalimantan Timur.
“EBIFF ini bukan hanya festival. Ia adalah lokomotif yang menggerakkan budaya, ekonomi, dan kebanggaan daerah,” tutupnya.
Event EBIFF ini akan berlangsung hingga 29 Juli 2025, dengan berbagai kegiatan tambahan seperti dialog budaya, bazar produk unggulan, dan parade komunitas.
Sebagai informasi, memasuki hari terakhir Senin, 28 Juli 2025, dua agenda besar dijadwalkan, seperti kunjungan delegasi mancanegara ke sekolah-sekolah di Samarinda pada pagi hari, dan closing ceremony pada malam harinya di Stadion Gelora Kadrie Oening, Sempaja.