Samarinda, infosatu.co – Stunting masih menjadi ancaman nyata bagi seluruh anak di Samarinda. Bunda PAUD Samarinda, Rinda Wahyuni, mengungkapkan Samarinda telah mengalami penurunan angka stunting, namun hanya sebesar 1 persen.
Penurunan angka stunting tidak hanya menjadi tantangan di Samarinda, tetapi juga di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Menyikapi hal tersebut, Bunda PAUD menegaskan bahwa upaya percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas utama.
“Hampir semua kabupaten/kota di Kalimantan Timur mengalami kesulitan dalam menurunkan angka stunting. Oleh karena itu, Bunda PAUD Kaltim menekankan bahwa penurunan angka stunting harus menjadi prioritas utama,” jelasnya.
Hal itu Rinda katakan usai pelatikan Ketua TP PKK, Dekranasda, TP Posyandu dan Bunda PAUD se-Kaltim, Sabtu, 15 Maret 2025, di Pondopo Kantor Gubernur Kaltim.
Selain itu, program yang diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kaltim antara lain pemberian makan siang gratis dan penguatan gerakan posyandu.
Istri Wali Kota Samarinda itu, mengatakan pihaknya tidak menetapkan target angka spesifik dalam penurunan stunting. Namun, ia menekankan bahwa yang terpenting adalah adanya penurunan angka stunting.
“Target kami belum muluk-muluk, ya. Paling tidak ada penurunan angka stunting,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sejak tahun 2024, Samarinda telah menjalankan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting. Namun, program tersebut belum memberikan dampak signifikan dalam menurunkan angka stunting.
“Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting sudah berjalan sejak tahun lalu, namun belum memberikan dampak signifikan. Mengatasi stunting bukanlah hal yang mudah. Saat ini, fokus utama kami adalah pencegahan dengan menyasar ibu hamil,” tutupnya.