Samarinda, infosatu.co – Kondisi stadion terbesar di Kalimantan Timur yang dipakai saat Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2008 lalu terlihat terbengkalai dan sangat tidak terurus.
Sungguh disayangkan, bangunan megah bertaraf internasional berkapasitas 67.075 penonton dengan luas 88 hektare tersebut terlihat banyak yang retak dan lantainya ambruk.
Menurut Gubernur Kaltim Isran Noor, hampir semua fasilitas infrastruktur olahraga se-Indonesia itu terbengkalai setelah diadakannya even PON.
“Termasuk di Kaltim, Palembang dan Pekanbaru. Nah, nggak tau kalau yang di Jawa Barat dan Papua nantinya. Tapi saya kira begitulah, karena kita tidak mengantisipasi untuk memanfaatkan serta mengelola infrastruktur olahraga setelah even PON selesai,” tegasnya.
Dikatakan pria kelahiran Sangkulirang itu, saat ini pemerintah tidak melakukan penganggaran untuk perawatan pada stadion kebanggaan masyarakat Benua Etam tersebut.
“Belum ada, nggak ada anggaran,” ucapnya ketika ditanya wartawan di Aula Wira Yudha Korem 091/ASN pada Kamis (17/3/2022).
Sebelum dan sesudah Isran Noor memimpin Kaltim, anggaran untuk perawatan Stadion Utama Kaltim itu ditegaskannya memang tidak ada (tidak dianggarkan).
“Sebelum saya juga tidak ada. Jangan sampai menganggarkan jika tidak ada celah aturan yang memberikan peluang untuk anggaran itu,” jelasnya.
Akan tetapi, pihaknya akan mencari jalan keluar untuk persoalan ini. Kemungkinan melakukan kerja sama dengan masyarakat atau pihak-pihak lainnya.
“Nggak apa-apa nanti kita carikan jalan keluarnya, entah bekerja sama dengan pihak lain atau bagaimana. Itu saja sudah ada yang bermohon, pihak TNI minta agar stadion itu dijadikan sebagai tempat latihan bola dan sejumlah olahraga lainnya,” bebernya.