Samarinda, infosatu.co – Kunjungan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) ke wilayah pesisir Berau belum lama ini, menjadi angin segar bagi harapan percepatan pembangunan di kawasan tersebut.
Bagi Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, langkah turun langsung ke lapangan adalah bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kondisi infrastruktur yang selama ini masih jauh dari layak.
Menurutnya, masih banyak kawasan pesisir di Berau yang mengandalkan jalan produksi sawit sebagai akses utama. Hal ini jelas tidak ideal untuk mobilitas warga maupun distribusi kebutuhan pokok.
“Jalur transportasi pesisir itu vital. Kalau masih mengandalkan jalan produksi sawit, tentu tidak layak untuk jangka panjang. Perlu ada peningkatan menjadi jalan umum yang representatif,” tegasnya saat diwawancarai, Jumat, 25 Juli 2025.
Syarifatul juga menyoroti keberadaan jembatan Gunung Manimbah (GM) yang belum dibangun maksimal, padahal fungsinya sebagai penghubung utama lintas pesisir sangat krusial.
“Jembatan GM itu urat nadi masyarakat. Kami minta agar segera jadi prioritas karena dampaknya langsung terasa oleh warga,” jelasnya.
Dalam kunjungan itu, Gubernur juga menggandeng PLN dan Telkomsel untuk mengurai persoalan akses listrik dan komunikasi di beberapa kampung terpencil.
Syarifatul menyebut langkah tersebut sebagai bentuk nyata kepemimpinan yang solutif.
“Alhamdulillah, Gubernur tidak datang sendiri. PLN dan Telkomsel langsung diajak, itu artinya pemerintah tidak hanya lihat-lihat, tapi langsung cari solusi,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa akses jalan ke fasilitas pendidikan seperti pesantren masih memerlukan perhatian serius.
Namun ia optimistis beberapa perbaikan infrastruktur akan selesai tahun depan.
“Khususnya jembatan Nipung, kita targetkan rampung 2026. Itu tanggung jawab provinsi dan akan kita kawal,” tambahnya.
Syarifatul berharap Gubernur terus menyambangi wilayah pesisir lain seperti Maratua, Derawan, dan sekitarnya agar pembangunan tidak hanya terpusat di kawasan kota.
“Semakin banyak daerah yang dikunjungi langsung, maka semakin tepat arah kebijakan. Itu juga bentuk keberpihakan terhadap wilayah 3T,” tuturnya.
Ia menutup pernyataan dengan mengapresiasi sinergi lintas instansi yang mulai terbentuk pascakunjungan tersebut.
“Kami di DPRD siap bersinergi. Kuncinya sinergi Forkopimda dan dukungan masyarakat. Kalau itu solid, masalah apa pun insyaallah ada jalannya,” pungkasnya.
