
Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Saat ini panitia khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Kaltim tahun anggaran 2019 yang dibentuk oleh DPRD Kaltim dengan melakukan kunjungan langsung ke lapangan mulai tanggal 12 -15 Mei 2020.
Hal tersebut dikatakan anggota pansus LKPj Gubernur Kaltim, Sutomo Jabir saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (15/5/2020). Menurutnya, kunjungan tersebut untuk memastikan kesesuaian laporan dari Gubernur dan fakta di lapangan.
“Nantinya akan kita cocokan fakta di lapangan dengan laporan tersebut. Kalau hanya melihat secara fisik belum bisa disimpulkan bahwa laporan yang telah dibuat tersebut sudah sesuai, ada hitung-hitungannya,” jelasnya.
Pada tanggal 12-15 Mei 2020, Sutomo berkunjung ke daerah pemilihannya yakni Bontang, Kutim dan Berau. Dikatakan Politisi PKB ini, saat di Bontang ia berkunjung ke daerah Guntung untuk memantau beberapa pembangunan penanggulangan banjir disana. Pastinya, pembangunan tersebut berkaitan dengan anggaran yang telah dikucurkan Pemprov Kaltim.
Di daerah Guntung ada pembangunan normalisasi pengerukan hilir sungai sepanjang 1,6 kilometer. Kemudian pembangunan konstruksi (turap) 800 meter di hulu Sungai Guntung.
“Di Bontang hanya itu saja yang kita pantau untuk saat ini, karena anggaran yang besar di tahun 2019 cuma disana. Sekitar Rp 21 miliar namun ditawar menjadi Rp 18 miliar,” paparnya.
Setelah berkunjung ke Bontang, Sutomo melanjutkan pantauan ke daerah Kutim. Tapatnya di Sekerat yang berkaitan dengan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM).
“Kita kroscek ke daerah Sekerat yang masuk di APBD satu tahun 2019, anggarannya kurang lebih Rp 9 miliar. Untuk sementara dari pantauan di lapangan, kondisi SPAM tersebut cukup berfungsi,” ucapnya.
Dihari terakhir, Sutomo melanjutkan kunjungan ke Talisayan di Berau. Pria kelahiran 1981 ini memantau jalan poros milik pemprov Kaltim tersebut sepanjang 300 kilometer.
“Kita kroscek pemeliharaan Jalan Talisayan Tanjung Redep Berau. Anggaran disana berkisar Rp 20 miliar. Namun menurut saya tidak efektif untuk anggaran segitu. Sebab hanya spot-spot tertentu saja yang diperbaiki (ditambal) dan masih banyak yang belum terjangkau,” katanya pada infosatu.co.