Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Sekitar 20 hari metode belajar jarak jauh diterapkan pemerintah, sebagian masyarakat pun mengeluhkan fasilitas pendukung yang tidak ada di rumah.
Akses internet dan tidak adanya handphone menjadi polemik yang muncul di kalangan masyarakat kurang mampu. Apalagi ekonomi yang semakin turun membuat sebagian orang lebih mementingkan membeli makan daripada paket internet.
Salah satu keluhan muncul dari Mardiah yakni seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Loktuan. Mardiah pun mengungkapkan rasa sedihnya karena kebutuhan belajar anaknya tidak terpenuhi.
Kini anaknya berada di tingkat SMA yang mengharuskan belajar secara online di rumah. Dampak dari wabah Corona Virus Disease (Covid-19) sangat terasa bagi sebagian masyarakat dikala pembelajaran jarak jauh ini ditetapkan.
“Bagaimana mau beli paket internet jika belum ada uang, jadi anak saya belajar di rumah temannya yang punya wifi. Kadang saya atau kakanya yang mengantar kesana jika ada tugas dari gurunya,” ucapnya, Selasa (7/4/2020).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Akhmad Suharto pun mengusulkan untuk memakai fasilitas wifi rukun tetangga (RT).
“Saya turut prihatin dengan kondisi tersebut, namun masyarakat bisa mencoba fasilitas wifi RT. Siswa yang berada di pulau juga bisa menggunakan fasilitas disana karena ada wifi gratis dari Diskominfo. Silahkan dimaksimalkan yang penting untuk belajar,” paparnya.
