Samarinda, infosatu.co – Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Kaltim Jauhar Efendi mengatakan bahwa penerima santunan Rp 2 juta untuk anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 itu usianya hingga 18 tahun.
Hal tersebut disampaikan mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim itu saat ditemui infosatu.co di Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Rabu (8/9/2021).
“Yatim piatu itu yang usianya maksimal 18 tahun. Contoh di Balikpapan itu ada kakak beradik yang menerima, kebetulan kakaknya masih dalam kategori belum dewasa maka tetap dapat. Jadi ada dua orang yang menerima santunan Rp 2 juta,” ungkapnya.
Disinggung, apakah anak yatim piatu yang menerima santunan Rp 2 juta ini juga bisa mendapatkan santunan ahli waris Rp 10 juta, Jauhar menegaskan siapa saja yang berstatus ahli waris berhak menerima santunan Rp 10 juta ini.
“Kalau anak yatim piatu berarti dia sudah kehilangan orang tuanya, kalau persoalan ahli waris dapat lagi, itu lain lagi. Intinya siapa saja berhak menerima santunan ahli waris itu, tidak masalah karena ini bentuk kepedulian kemanusiaan,” jelasnya.
Saat ini, Jauhar membenarkan jika Peraturan Gubernur (Pergub) terkait Santunan Ahli Waris masih dalam proses Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Masih diproses karena Pergub itu mesti dikonsultasikan ke Kemendagri, jadi ada aturan mainnya,” terangnya.
Ia menjelaskan bahwa ketentuannya memang seperti itu. Sama halnya ketika seorang bupati membuat Peraturan Bupati (Perbup), maka Perbup itu juga harus dikonsultasikan ke provinsi.
“Begitu juga dengan Pergub harus mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), prosesnya seperti itu. Insyaallah kita sudah finalisasi untuk Pergub Santunan Ahli Waris ini, tinggal menunggu Kemendagri,” ujarnya. (editor: irfan)
