Kukar, infosatu.co – Lapangan migas bukan hanya tempat produksi energi, tetapi juga ruang belajar yang nyata bagi calon-calon insinyur masa depan.
Hal ini tergambar dalam kegiatan Ekskursi Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang diikuti oleh 70 mahasiswa.
Mereka dari Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas (STT Migas) Balikpapan ke fasilitas operasi PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) di Muara Badak beberapa waktu lalu.
Kunjungan akademik ini merupakan bagian dari kurikulum wajib bagi mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan STT Migas.
Kegiatan ini disambut langsung oleh Field Manager PHSS, Widhiarto Imam Subarkah.
Imam menyampaikan bahwa pengamatan langsung di lapangan diharapkan mampu memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai proses bisnis industri hulu migas, yang strategis bagi ketahanan energi nasional.
“Melalui pengamatan langsung di lapangan, mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami proses bisnis industri hulu migas yang berperan penting dalam mendukung tercapainya ketahanan energi nasional,” ujar Imam.
Ia menambahkan bahwa keberlanjutan operasi migas bergantung pada pemahaman dan dukungan dari para pemangku kepentingan.
Sosialisasi industri migas kepada generasi muda dianggap sebagai salah satu investasi penting dalam membangun dukungan tersebut.
Selama ekskursi, mahasiswa dibagi dalam dua kelompok yang secara bergantian mengikuti sesi pembelajaran dalam kelas dan site visit ke fasilitas utama, seperti Badak Export Manifold, Control Room, dan Badak Plant.
Di dalam kelas, mereka mendapatkan pemaparan teknis terkait kegiatan operasional dan manajerial dari tim Badak Operations.
Section Head Northern Area Operations PHSS, Triono Hari Wibowo, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
“Kegiatan sharing ilmu seperti ini merupakan salah satu bentuk upaya kami dalam mendukung dunia pendidikan,” katanya.
Para mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi, terlibat aktif dalam diskusi, dan mematuhi seluruh protokol keselamatan kerja saat mengunjungi area produksi.
Mereka memanfaatkan momen ini untuk bertanya langsung kepada para praktisi industri mengenai tantangan dan teknologi yang digunakan dalam eksplorasi dan produksi migas.
Salah satu dosen pembimbing, Fatma, turut menyampaikan apresiasi kepada PHSS atas kesempatannya.
Ia menyebut kegiatan ini mampu menjembatani pemahaman antara teori di kelas dan praktik di lapangan.
“Melalui kunjungan ini, mahasiswa dapat melihat langsung penerapan teori di dunia kerja dan memahami berbagai aspek teknis serta manajerial,” ucap Fatma.