Samarinda, infosatu.co – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Timur Sri Wahyuni mengutarakan lima poin penting yang harus dipahami Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim untuk direalisasikan. Hal itu ia sampaikan dalam acara silaturahmi dengan instansi terkait, Kamis (14/4/2022).
Poin pertama yang disampaikan Sri Wahyuni berkaitan dengan tugas dan fungsi Disdikbud Kaltim, khususnya masalah tertib administrasi. Maksudnya, setiap kegiatan yang dilakukan harus benar-benar merealisasikan target indikator kinerja.
Tidak peduli jabatannya apa di dalam struktur Disdikbud Kaltim, mereka harus mengetahui dan dapat menerjemahkan indikator kinerjanya masing-masing.
“Mulai dari pejabat struktural hingga outsourcing yang berkenaan dengan kegiatan, sebelum merencanakannya harus tahu indikator kinerjanya apa. Tentu saja dia harus bisa menerjemahkan indikator kinerjanya,” ungkapnya di Lantai 4 Kantor Disdikbud Kaltim.
Kemudian poin kedua, Sri Wahyuni menyampaikan terkait beban kerja yang besar bagi pihak bersangkutan agar dapat melakukan kerja sama dengan OPD lainnya.
“Saya sampaikan untuk beban kerja yang besar, misalnya saja seperti pengadaan lelang. Bagian kontruksinya itu kan bisa dikerjasamakan dengan OPD lain seperti PUPR,” jelasnya.
Poin ketiga, soal pendidikan. Sri Wahyuni menginstruksikan dan menegaskan akan membuat tim gugus tugas. Nantinya, tim gugus tugas ini akan memetakan antara jurusan SMK yang diperlukan dan berapa banyak kebutuhan pasar industri.
Jika ada jurusan SMK yang mendominasi dan sangat diperlukan pasar industri di Benua Etam, maka disarankan agar jurusan tersebut ditambah.
“Mereka akan memetakan berapa potensi anak didik lulusan SMA/SMK di Kaltim, lalu berapa banyak kebutuhan di pasar industri. Kira-kira link and match sudah ketemu atau belum, apakah jurusan itu perlu ditambah atau dikurangi,” paparnya.
Poin keempat, soal kebudayaan. Diketahui bahwa Kaltim tidak hanya dikenal dengan sumber daya alam (SDA) yang berlimpah. Akan tetapi, provinsi yang dipimpin Gubernur Isran Noor ini juga dikenal dengan budayanya.
Pasalnya, Kutai Martadipura atau Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Tidak hanya itu, Kerajaan Kutai merupakan salah satu pusat dari pra sejarah ke zaman sejarah.
“Mengapa seperti itu, karena sudah mengenal tulisan. Nah, sekarang ibu kota negara ada di Kaltim. Itu artinya, budayanya jangan sampai hilang justru harus kita angkat,” terangnya.
Kaltim ini punya Museum Mulawarman, dan museum ini harus mendapatkan perhatian lebih oleh pemerintah. Sehingga bisa menjadi museum yang hidup dan membuat orang-orang yang berkunjung selalu terkenang.
“Kita berharap ke depan Museum Mulawarman mendapat perhatian lebih. Sehingga tahun depan bisa menjadi museum hidup yang membuat orang terkenang dan punya memori di sini. Mereka akan berpikir inilah gambaran Kesultanan Kutai tempo dulu,” urainya.
Poin kelima, tentang Beasiswa Kalimantan Timur (BKT). Nantinya, pemerintah akan memperluas peruntukan bagi penerima BKT.
“Selain pelajar, juga ada pekerja sektor jasa produktif. Di sini ada pelaku ekonomi kreatif, perkoperasian dan sektor industri seperti welding. Kenapa kita perlukan itu, karena ketika memiliki kompetensi mereka bisa bekerja dan menarik angkatan kerja yang baik. Maka kita perlu memperluas peruntukan BKT ini,” tegasnya.