Samarinda, infosatu.co – Keberadaan Pertamini kian menjadi sorotan. Pasalnya, beberapa waktu lalu terjadi kebakaran di Jalan H Ardans atau Jalan Ring Road III, RT 12, Kelurahan Sempaja Barat yang diduga akibat keberadaan Pertamini. Dari kejadian tersebut, satu orang dinyatakan meninggal dunia.
Merespon peristiwa itu, anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Abdul Rohim mengaku khawatir karena kebakaran akibat Pertamini terus berulang.
Oleh karena itu, ia menilai keberadaan Pertamina cukup berisiko menyebabkan kebakaran.
Selain ilegal, Pertamini tidak memiliki keamanan yang serupa dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).
Apalagi, hanya bermodalkan dispenser penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) serta alat penyalurnya. Kondisi semacam itu dinilai Abdul dapat membahayakan pemiliknya, masyarakat, dan pengendara yang mengisi bahan bakar di Pertamini tersebut.
“Kita memang melihat kalau keberadaan Pertamini ini pro dan kontra. Tapi, sudah berapa kali terjadi kasus yang sama,” ungkapnya.
Karena kebakaran yang diduga akibat Pertamini terus berulang, Rohim menyatakan bahwa pihak DPRD telah melakukan pertemuan dengan Pertamina, Polresta Samarinda, dan mitra terkait lainnya. Tatap muka itu membahas perihal Pertamini yang semakin membahayakan.
“Kapolres menyampaikan usulan bahwa sebenarnya untuk menertibkan Pertamini itu cenderung akan ada konflik memunculkan pro kontra. Tapi, sebenarnya dari mana mereka mendapatkan BBM? Itu intinya,” jelasnya.
Dari hasil pertemuan itu pihaknya meminta agar Pertamina mampu mendisiplinkan pihak SPBU sebagai penyalur BBM agar tidak memberikan pasokan bagi Pertamini.
“Kita sepakati agar Pertamina yang segera secara tegas disiplin untuk melakukan pembinaan kepada SPBU bahwa tidak ada oknum yang menjual BBM selain kepada yang berhak,” pungkasnya.
