Penulis : Sukrie – Editor : Eres
Balikpapan,infosatu.co – Sebagai ibukota provinsi, Samarinda boleh berbahagia karena saat ini sudah memiliki Bandara APT Pranoto, bandara representatif yang keberadaannya semakin diperhitungkan. Namun demikian, permasalahan besar sudah menunggu saat hujan turun di wilayah utara.
“Ini harus dicarikan solusi agar semua bisa diatasi. Kalau tidak bisa sekaligus, harus kita lakukan secara bertahap. Tentu dengan dukungan pusat,” ucap Isran Noor, saat memberi sambutan semat datang pada Gala Dinner bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Republik Indonesia Dr Bambang PS Brodjonegoro dan peserta Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) Tahun 2019 di Gran Senyiur Hotel Balikpapan, Senin malam (11/3/2019).
BACA JUGA :Dalam Rakor,Isran Curhat Soal Kesenjangan Infrastruktur Jawa dan Luar Jawa
Hingga saat ini, banjir masih menjadi langganan di sejumlah titik penting menuju Bandara APT Pranoto. Khususnya di kawasan Jalan DI Panjaitan (eks Jalan Kesejahteraan), terutama di Simpang Mugirejo. Kemacetan panjang tak terhindarkan, karena kendaraan roda dua dan roda empat umumnya sulit menembus ketinggian air yang kadang kala melebihi perut orang dewasa.
Dampaknya lanjut Isran, tidak jarang penumpang harus merelakan tiket pesawatnya hangus lantaran ketinggalan pesawat. “Hal-hal seperti ini juga harus menjadi perhatian kita untuk mencarikan jalan keluarnya,” sambung Isran.
Mantan bupati Kutai Timur ini sangat berharap perhatian pusat untuk membantu mengatasi permasalahan banjir di Samarinda. Lebih dalam Isran mengungkap, bahwa penyebab utama banjir di Samarinda adalah pendangkalan Sungai Karang Mumus (SKM) yang membelah Kota Samarinda.
Dalam analisisnya, pendangkalan Sungai Karang Mumus saat ini sudah mencapai lebih dari 75 persen. “Hujan beberapa jam saja, air sudah melimpah keluar dan banjir. Penyebabnya, Sungai Karang Mumus yang dangkal dan tidak bisa menampung debit air hujan lagi,” papar Isran.
BACA JUGA :Banmus DPRD Kaltim, Penetapan Raperda RPJMD Kaltim 2019-2023 Bakal Molor
Terkait hal ini, sudah dilakukan penghitungan dan observasi sementara. Hasil observasinya diperlukan dana cukup besar, karena harus dilakukan normalisasi sungai, berupa pengerukan sedimen tanah dan lumpur, serta endapan yang sudah lama.
Oleh karena itu, Rakortekrenbang ini kata Isran juga harus bisa menampung permasalahan ini dan mengalokasikan anggaran untuk menyelesaikan persoalan banjir di titik-titik strategis menuju Bandara APT Pranoto.
“Saya berharap dari rakor ini akan ada rumusan dan formula terbaik sebagai solusi untuk mengurangi dampak banjir di Kota Samarinda sebagai ibukota Kaltim. Demikian juga solusi bagi provinsi lainnya di Indonesia,” harap Isran.
BACA JUGA :Tahanan Polresta Samarinda Dapat Kiriman Sabu, Petugas Berhasil Gagalkan
Di ujung sambutannya, Isran mengapresiasi kehadiran Menteri PPN/Kepala Bappenas Republik Indonesia Dr Bambang PS Brodjonegoro dan jajaran pejabat Kementerian Dalam Negeri yang mendukung pelaksanaan Rakortekrenbang Regional II di Balikpapan. Apalagi, Menteri Bambang Brodjonegoro menyampaikan langsung materi terkait sinergitas target sasaran program pembangunan nasional dan daerah tahun 2020.
“Saya ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya, dan salut kepada Pak Menteri dan seluruh peserta Rakortekrenbang yang berasal dari 17 provinsi dari wilayah Indonesia bagian timur. Kita harap semua makin maju dan lebih sejahtera,” pungkas Isran. (sumber humasprovkaltim)