Bontang, infosatu.co – Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris menanggapi insiden ledakan yang terjadi di Pabrik V PT Pupuk Kaltim (PKT) sekira pukul 11.00 WITA. Dari kejadian tersebut, sejumlah warga menduga ledakan itu disertai muntahan asap beracun.
Sebelumnya, manajemen PKT melalui SVP Sekretaris Perusahaan PKT, Teguh Ismartono, memberikan pernyataan terkait ledakan terjadi lantaran, over-firing di Pabrik V PKT dan asap yang dikeluarkan tidak membahayakan masyarakat.
Meskipun demikian, AH sapaan akrabnya meminta agar masyarakat terlebih dahulu tidak panik. Sebab ia menilai standar keamanan di PKT untuk mencegah tidak menyebar ke masyarakat sekitar.
“Artinya apapun itu kan tidak ada yang menginginkan terjadi sebuah insiden. Tidak ada yang bisa menjamin itu,” ungkapnya saat dihubungi via telepon, Minggu (24/7/2022).
Namun Politikus Gerindra itu mengatakan, jika insiden tersebut disebabkan oleh faktor kelalaian karyawan atau kecelakaan kerja. Ia yakin PKT akan memberikan sanksi bagi karyawan yang bersangkutan lalai dalam bekerja.
Selain itu, meskipun pihak management PKT telah memberikan statement, jika asap yang dimuntahkan itu tidak beracun. Alangkah baiknya, PKT langsung bereaksi untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat khusunya di wilayah bufferzone.
“Cepat melakukan pendekatan kepada masyarakat sampaikan bahwa insiden ini tidak beracun atau berbahaya. Nah jika pun itu dalam pengetahuan PKT bahwa itu ada kandungan racun. Maka yang terpenting segera memberikan penanganan itu,” pesannya.
Sehingga dengan insiden tersebut, tidak menjadi sesuatu kesalahanpahaman atau asumsi dari kedua belah pihak.
“Nah kepada PKT, jika ada masyarakat yang khawatir atau ada yang klaim itu menggangu kesehatan. PKT jangan langsung menilai masyarakat kita ini tidak mendukung. Karena pemahaman masyarakat tidak semua sama,” tuturnya.
Akan tetapi lanjutnya, andaikan yang dikawatirkan oleh masyarakat terbukti ada kandungan beracun. Kami berharap pihak PKT memberikan kejujuran untuk masyarakat.
“Kalau itu betul PKT juga harus jujur. Semisal beracun tapi tidak berbahaya atau masih bisa diantisipasi. Saya pikir kejujuran yang penting,” terangnya.
Ia juga berpesan, kepada manajemen PKT agar kiranya insiden tersebut tidak lagi kembali terjadi. Terlebih jika diakibatkan ulah tenaga kerja yang mungkin kurang pemahaman.
“Tidak ada salahnya setiap per semester atau per bulan PKT mengatur untuk melakukan upaya dalam rangka meningkatkan dari sisi keamanan agar pekerjaan itu tidak berakibat seperti ini,” pungkasnya.