infosatu.co
DLHK Kukar

Slamet Hadiraharjo: WCD Momentum Bangun Kesadaran Kolektif Masyarakat

Teks: Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo.

Kukar, infosatu.co – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) Slamet Hadiraharjo, menjelaskan tujuan dari pelaksanaan World Cleanup Day (WCD) tahun 2025 yang digelar Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan serta memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan sampah berkelanjutan.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar pembukaan kegiatan WCD 2025 di Lapangan Waduk Panji Sukarame, Sabtu, 11 Oktober 2025.

WCD merupakan gerakan global yang diselenggarakan serentak di berbagai negara, termasuk Indonesia, sebagai upaya bersama menanggulangi persoalan sampah, khususnya sampah plastik.

Tahun ini, kegiatan tersebut mengusung tema “Menuju Indonesia Bersih 2029”, yang menjadi seruan untuk memperkuat komitmen nasional terhadap kebersihan lingkungan.

Slamet menjelaskan, kegiatan WCD di Kukar memiliki tiga tujuan utama.

Pertama, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Kedua, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam aksi bersih-bersih serentak.

Ketiga, mendorong kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dunia pendidikan, serta masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah berkelanjutan.

Menurut Slamet, kegiatan WCD tidak hanya berhenti pada satu hari pelaksanaan, tetapi menjadi rangkaian gerakan berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak.

“Kementerian Lingkungan Hidup memberikan tenggang waktu dari tanggal 15 September sampai 15 Oktober 2025, jadi hari ini di Kabupaten Kutai Kartanegara kita lakukan secara serentak dengan melibatkan seluruh stakeholder,” tuturnya saat ditemui di lokasi kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan tersebut juga merujuk pada surat edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menetapkan tanggal 20 September 2025 sebagai momentum aksi serentak nasional.

Meski begitu, setiap daerah diberi fleksibilitas untuk menggelar kegiatan selama rentang waktu yang telah ditetapkan.

Di Kutai Kartanegara, kegiatan serupa telah lebih dulu dilakukan di sejumlah kecamatan dan lembaga pendidikan, di mana masyarakat dan pelajar turut bergotong royong membersihkan lingkungan masing-masing.

“Sebagaimana surat Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendali Lingkungan Hidup, pelaksanaan serentak tanggal 20 September 2025, dan pelaksanaan WCD dalam bentuk kampanye masif melalui aksi gotong royong bersih-bersih selama 30 hari,” kata Slamet menegaskan.

Ia menambahkan, kegiatan WCD menjadi sarana efektif untuk memperkuat kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

Selain membangun budaya gotong royong, aksi ini juga diharapkan mampu mengubah perilaku masyarakat dalam memperlakukan sampah.

Slamet berharap, semangat kebersamaan yang tercipta dari kegiatan ini dapat terus dijaga dan menjadi kebiasaan sehari-hari.

Ia menyampaikan bahwa gerakan tersebut diharapkan tidak berhenti pada seremoni semata, melainkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Ia juga berharap setelah pelaksanaan WCD, masyarakat dapat terus melanjutkan aksi bersih-bersih secara mandiri. (Adv)

Related posts

Seluruh Desa dan Sekolah di Kukar Wajib Miliki Bank Sampah

Martinus

Setelah Penilaian KLHK, DLHK Kukar Berharap Raih Adipura Tahun Ini

Martinus

DLHK Kukar Targetkan 3 TPS Baru Rampung Tahun 2025

Martinus

Leave a Comment

You cannot copy content of this page