infosatu.co
Balikpapan

Simpang Lima Muara Rapak Kembali Menelan Korban

Kondisi truk kontainer yang mengalami kecelakaan di simpang lima Muara Rapak Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Jumat (21/1/2022) (Foto_Ist)

Balikpapan, infosatu.co – Kecelakaan maut kembali terjadi di simpang lima Muara Rapak Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Jumat (21/1/2022) pagi.

Kecelakaan yang melibatkan satu truk kontainer, beberapa mobil dan belasan sepeda motor tersebut menyebabkan lima orang meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka.

Kejadian nahas pada Jumat pagi sekitar pukul 06.15 Wita tersebut berawal dari sebuah truk kontainer dari arah Samarinda menuju Balikpapan memasuki kawasan simpang lima Muara Rapak yang menurun. Truk yang dikemudikan Santoso tersebut tiba-tiba remnya tak berfungsi, sehingga sopir tak bisa mengendalikan laju kendaraan dan langsung menghantam beberapa kendaraan.

Kecelakaan maut ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, kawasan simpang lima Muara Rapak telah beberapa kali menelan korban jiwa. Sejak 2009 hingga Januari 2022, sedikitnya sudah 11 kali kecelakaan terjadi di tanjakan Muara Rapak.

Masih segar dalam ingatan peristiwa maut pada 1 April 2009 silam, di mana ada tiga korban jiwa melayang saat sebuah truk pengangkut semen menghantam deretan mobil dan motor yang sedang berhenti. Tiga orang meninggal dunia seketika dan delapan lainnya mengalami luka serius dalam peristiwa tersebut.

Tiga korban tewas kala itu adalah Deni Lestriana dan anaknya Anisa yang masih berusia tiga tahun, warga Jalan Inpres II RT 23, Balikpapan Utara. Saat kejadian ibu dan anak ini sedang dibonceng suaminya, yang hanya mengalami luka-luka. Satu lagi korban bernama Eko Nurhuda, warga Jalan Sumber, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan.

Beberapa kecelakaan lainnya juga menelan korban jiwa. Namun yang terparah adalah peristiwa Jumat pagi ini.

Dari sekian insiden kecelakaan tersebut, rata-rata penyebabnya akibat rem blong. Ditambah kondisi jalan yang memiliki kemiringan tidak ideal, mencapai 10 persen yang membuat kendaraan berat sulit melintas. Idealnya jalan menanjak presentasenya hanya sekitar 6-7 persen.

Sempat diwacanakan membangun jalan layang untuk meminimalisir kecelakaan di wilayah tersebut. Namun hingga saat ini seiring dengan pergantian pejabat di pemerintahan wacana tersebut terlupakan. (editor: Dani)

Related posts

Mentan Andi Amran: Kaltim Tidak Tergantung Lagi dengan Beras Luar Daerah

Nur Alim

Eksekusi Lahan Ocean’s Resto Disorot, Prosedur Dipertanyakan

Emmy Haryanti

Wali Kota Balikpapan Beri Hadiah Umrah Bagi Jemaah Tarawih

Lilik

Leave a Comment

You cannot copy content of this page