infosatu.co
DLHK Kukar

Setor di Bank Sampah Induk, Warga Kukar Dapat Buku Tabungan

Teks: Bank Sampah Induk Kutai Kartanegara

Kukar, infosatu.co – Kesadaran mengelola sampah di Kutai Kartanegara (Kukar) mulai diarahkan pada pola partisipasi masyarakat.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) tidak lagi hanya bertumpu pada kinerja Tempat Pembuangan Akhir (TPA), melainkan mengembangkan konsep bank sampah sebagai solusi yang berkelanjutan.

Bank sampah ini bekerja menyerupai lembaga keuangan, hanya saja yang ditabung bukanlah uang, melainkan sampah anorganik.

Teks: Ulfa, Staf Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kukar

Staf Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kutai Kartanegara, Ulfa, menjelaskan bahwa masyarakat dapat “menabung” sampah mereka di Bank Sampah Induk DLHK Kukar.

Sistem ini memungkinkan warga memiliki catatan transaksi layaknya buku tabungan di bank pada umumnya, sehingga setiap penyetoran sampah tercatat dengan rapi dan dapat diuangkan sesuai nilai yang ditetapkan.

“Jadi masyarakat punya buku tabungan bank sampah,” kata Ulfa pada Rabu, 10 September 2025.

Melalui program itu, masyarakat diarahkan untuk menyetorkan sampah yang sudah dipilah, kemudian nilai ekonominya akan dicatat.

Sampah yang terkumpul dapat diuangkan sesuai dengan jumlah yang ditabung.

Ia menuturkan bahwa sistem ini tidak hanya mengubah pandangan terhadap sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi rumah tangga.

“Masyarakat bisa menabung sampah dan hasilnya dapat diuangkan. Prinsipnya sama seperti bank, hanya berbeda pada objeknya,” ujarnya.

DLHK menilai partisipasi warga menjadi penentu utama keberhasilan. Dengan semakin banyak masyarakat yang menabung sampah, beban TPA bisa dikurangi secara signifikan.

Tren peningkatan volume sampah rumah tangga setiap tahun seiring pertumbuhan penduduk membuat langkah tersebut dianggap mendesak.

“Partisipasi aktif masyarakat sangat penting karena tidak hanya mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir, tapi juga memberi nilai tambah secara ekonomi,” tutur Ulfa.

Namun, manfaat ekonomi bukanlah tujuan satu-satunya. DLHK Kukar menekankan bahwa arah utama program bank sampah tetap pada terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

Kesadaran memilah sampah sejak dari rumah menjadi langkah awal yang sederhana, tetapi berdampak besar terhadap keberlanjutan pengelolaan.

Untuk memperluas pemahaman, DLHK Kukar gencar melakukan sosialisasi di kelurahan dan desa. Kegiatan itu memperkenalkan masyarakat pada cara memilah sampah organik dan anorganik, hingga mekanisme penyetoran ke unit bank sampah terdekat.

“Kami berharap masyarakat semakin sadar bahwa sampah bukan hanya masalah, tapi juga peluang mendapat pemasukan,” pungkasnya. (Adv)

Related posts

Demi Kalpataru, Bank Sampah Induk Kukar Dibersihkan dan Ditata Rapi

Martinus

Rokhim Ajak Warga Kukar Aktif Menjaga Kualitas Air dan Lingkungan

Martinus

Satu Langkah Lagi Laboratorium DLHK Kukar Sudah Berstatus Teregistrasi

Martinus

Leave a Comment

You cannot copy content of this page