
Samarinda, infosatu.co– Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji mengatakan nelayan di Kutai Kartanegara harus lebih sejahtera. Menurutnya, selama ini banyak nelayan mengeluh alat tangkap ikan yang kurang memadai.
“Ketika kami ke lapangan banyak nelayan di Kukar mengeluh alat tangkap mereka yang kurang memadai. Alhasil, jumlah tangkap mereka kurang maksimal,” ungkap Seno Aji usai pentikan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kaltim di GOR Segiri Samarinda, Sabtu (18/3/2023) malam.
Untuk mengurai masalah tersebut, politisi Gerindra ini akan memberikan bantuan alat tangkap ikan kepada nelayan di Kukar. Tentunya, hal ini akan meningkatkan kualitas ikan yang di tangkap.
“Kalau nelayan kami bantu alat tangkap mereka, saya yakin pendapatan ekonomi mereka bertambah,” ujar Seno Aji.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kalimantan Timur, Irham Hukmaidy mengatakan Kukar menempati jumlah kapal nelayan terbanyak di Kaltim. Setidaknya ada 33.606 kapal motor yang beroperasi di Kukar.
“Mereka ini beroperasi laut lepas, dan ada juga yang beroperasi di darat, seperti di sungai dan melaut mereka tidak jauh dari daratan,” ucap Irham beberapa waktu lalu di kantor DKP Kaltim.
Saat ini, pihaknya sedang mendata kapal yang belum memiliki surat ijin beroperasi. Seperti, Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkutan Ikan (SIKPI) yang merupakan dokumen perizinan untuk melakukan pengangkutan ikan ke pangkalan pelabuhan.
“Kedua dokumen tersebut wajib dimiliki oleh kapal perikanan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Izin Usaha Penangkapan Ikan (SIUP),” terangnya.
Selain itu nelayan juga harus memiliki Surat Laik Operasi (SLO), dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Surat -surat tersebut merupakan syarat bagi nelayan untuk mendapatkan BBM Bersubsidi.
“Selain syarat mendapatkan BBM bersubsidi, kapal juga kami periksa, layak apa tidak beroperasi. Nelayan juga akan merasa aman ketika melaut,” tandasnya