Samarinda, infosatu.co – Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pandan dan Hortikultura Kalimantan Timur (DPTPH Kaltim) Siti Farisyah Yana mengatakan bahwa komoditas pisang kepok grecek menjadi salah satu produk unggulan provinsi tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar luar negeri.
“Salah satu keunggulan yang sedang berkembang saat ini adalah pisang kepok krecek Kaltim,” katanya dalam jumpa pers di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Jumat (16/2/2023).
Menurutnya, kebutuhan pisang untuk ekspor dengan tujuan Malaysia, Taiwan, Kanada dan Yunani sebanyak 1.265 ton pada tahun 2021. Sementera, di Indonesia khususnya wilayah Benua Etam sebanyak 30 ton per hari dengan tujuan Sangatta, Bontang, Samarinda dan Balikpapan.
“Kutai Timur jadi wilayah paling besar penghasil produksi pisang. Berdasarkan data, jumlah komoditi pisang pada tahun 2022 sebanyak 75,2 ton dengan luas panen 1.217 hektare,” ujar Yana.
Lebih lanjut dijelaskan, pisang kepok grecek ditanam di lahan seluas 1.200 hektare di Kabupaten Kutai Timur. Tepatnya, di wilayah Kecamatan Kaliorang, Kaunin, Karangan, dan Sangkulirang dengan 11 kelompok tani binaan. Adapun kapasitas produksinya mencapai 850 ton per bulan.
Dari jumlah produksi tersebut, sebanyak 40-80 ton di antaranya untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor per bulan. Kemudian, memasok pasar nasional sebanyak 48 ton per bulan dan pasar lokal 900 ton per bulan.
Yana menambahkan, pisang kepok grecek menambah komoditas asal Kaltim yang telah menembus pasar ekspor. Dengan demikian, potensi sumber daya alam di provinsi tersebut dapat dikatakan luar biasa. Apalagi, sawit, kakao, dan batu bara lebih dulu memenuhi pasar luar negeri hingga sekarang.