
Balikpapan, infosatu.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan komitmen strategisnya dalam menjalin kolaborasi dengan dunia pendidikan tinggi.
Hal ini tercermin dari kehadiran Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara, Sunggono, yang memberikan pembekalan kepada Calon Wisudawan ke-19 Fakultas Pembangunan Berkelanjutan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan, Kamis, 2 Oktober 2025 di Auditorium Gedung A ITK.
Dalam kesempatan itu, Sunggono menyampaikan materi bertema “Membangun Kompetensi, Menapaki Karir: Mewujudkan Lulusan ITK yang Siap Bersaing di Era Global”.
Ia menekankan bahwa lulusan ITK bukan sekadar disiapkan untuk dunia kerja, tetapi memiliki tanggung jawab moral yang lebih luas.
“Ilmu yang Anda miliki bukan sekadar alat untuk meraih pekerjaan, tetapi amanah untuk membangun peradaban,” katanya.
“Anda tidak hanya dilahirkan untuk menjadi insinyur atau perencana, tetapi untuk menjadi agen perubahan yang menjembatani antara kemajuan teknologi dan keberlanjutan sosial,” ujarnya.
Para calon wisudawan yang berasal dari program studi Teknik Kota, Teknik Sipil, Perencanaan Wilayah dan Perkapalan, Teknik Lingkungan, hingga Arsitektur, menurutnya adalah generasi emas Indonesia yang akan menghadapi tantangan global.
Perubahan iklim, urbanisasi, serta transisi menuju ekonomi rendah karbon disebut sebagai isu besar yang membutuhkan jawaban dari para intelektual muda.
Kalimantan Timur, khususnya Kutai Kartanegara, berada di posisi penting dalam peta pembangunan nasional seiring hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Wilayah Kukar bukan lagi pinggiran, tetapi pusat ekonomi hijau, pusat pariwisata berkelanjutan, dan sentra inovasi infrastruktur masa depan,” kata Sunggono.
Ia menyebut panggilan itu menjadi tantangan bagi para lulusan ITK untuk merancang kota pintar yang ramah lingkungan, mengembangkan transportasi rendah emisi, mengelola limbah secara sirkular, hingga merencanakan permukiman yang inklusif dan tangguh bencana.
Pemkab Kukar, lanjutnya, telah menyiapkan program strategis yang membuka ruang kolaborasi kampus dan pemerintah daerah.
Salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan fungsional bagi lulusan teknik dan perencanaan.
Program itu juga memberi kesempatan bagi sarjana muda untuk terlibat langsung dalam penyusunan perencanaan mikro di tingkat desa.
Dalam pembekalan itu, Sunggono berbagi empat bekal utama yang wajib dimiliki lulusan sebelum memasuki dunia kerja.
Pertama, kompetensi teknis yang unggul. Kedua, soft skills serta etika profesional.
Ketiga, semangat belajar sepanjang hayat (lifelong learning).
Keempat, kecintaan pada tanah air serta kearifan lokal.
“Jadilah profesional global, tetapi tetap menjadi anak Etam yang menghormati adat, budaya, dan tanah kelahiran,” katanya.
“Ini karena pembangunan yang hebat selalu dimulai dari akar identitas,” ujarnya.
Ia menambahkan, lulusan ITK perlu menanamkan nilai kebermanfaatan dalam setiap langkahnya.
“Saat membangun gedung, pastikan itu ramah lingkungan. Saat menjadi pejabat, prioritaskan rakyat kecil,” katanya
“Saat sukses, jangan lupa kembali untuk membina generasi berikutnya. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat pada orang lain,” katanya.
Acara pembekalan turut dihadiri Dekan Fakultas Pembangunan Berkelanjutan ITK Prof. Ir. Alamsyah, S.T., M.T., para pimpinan lembaga, dosen, tenaga kependidikan, serta keluarga calon wisudawan.
Sebanyak 217 mahasiswa siap diwisuda pada periode tersebut.