Samarinda,Infosatu.co- Ditunjuknya Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Nusantara, akan berdampak positif baik bagi Kaltim sendiri maupun untuk kota penyangga. Namun yang terpenting sumber daya manusia(SDM) yang harus disiapkan.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono menyampaikan untuk optimalisasi potensi SDM, disektor pembangunan infrastruktur di IKN nanti, para insinyur yang ada harus meningkatkan kualitas dan kompetensi sesuai bidangnya.
“Bagi lulusan teknik, baik yang sedang mengikuti program profesi insinyur atau pun yang sudah memiliki sertifikasi insinyur, bisa mengikuti uji kompetensi insinyur,”kata Sapto.
Lebih lanjut, dikatakan Sapto, ini diperlukan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi, bagaimana pentingnya bagi insinyur harus memiliki sertifikasi kompetensi.
Ia menjelaskan, mereka yang punya gelar insiyur, harus mempunyai surat tanda registrasi (STR) insinyur oleh PII, sebagai syarat terlibat dalam pembangunan IKN. Sertifikasi ini sejalan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran, dan PP Nomor 25 Tahun 2019.
“Sesuai amanah Undang-Undang untuk menjaga kompetensi keinsinyuran diperlukan sertifikasi, pemahaman ini harus dibangun agar bisa bersaing saat terlibat pembangunan IKN,” urainya.
Menurutnya, sesuai dengan pembahasan diskusi pada saat pertemuan dirinya dengan Kepala Badan Otorita IKN Dhony Raharjoe, Ketua Umum PII, Satgas Percepatan Pembangunan Pelaksanaan IKN Danis Hidayat di Jakarta.
“Keterlibatan insinyur dari Kaltim harus dipersiapkan, karena ada proses yang harus dilalui untuk mendapatkan sertifikasi profesi insinyur,”tegasnya.
Kata Sapto, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, menjelaskan mengingat besarnya target dan singkatnya waktu yang akan dicapai pembangunan IKN, maka 2023 pemerintah siap menampung hingga 200 ribu pekerja demi mendukung pembangunan itu.
“Kesempatan ini harus kita ambil, karena yang utama dalam proses pembangunan diperlukan SDM Enginer yang berkompeten, kemudian para pengusaha lokal bidang kontruksi yang profesional,”pesanya.
