
Samarinda, infosatu.co – Kondisi di kawasan Taman Samarendah terutama jalan paving block kerap kali menjadi keluhan masyarakat. Ditambah lagi jalannya ada yang berlubang.
Pemerintah Kota Samarinda pun beberapa kali melakukan perbaikan jalan paving block itu. Lantaran kondisinya berlubang. Ditambah jika kendaraan melintas akan merasakan getaran atau gelombang akibat jalan paving block tersebut. Kurang nyaman bagi pengendara.
Menanggapi hal itu Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra mengatakan Taman Samarendah yang berada di persimpangan Jalan Pahlawan dan Jalan Kusuma Bangsa memang sudah beberapa kali dilakukan perbaikan dengan bahan yang sama yakni paving block, namun hal itu juga masih sering rusak.
Dirinya pun menyarankan agar kawasan itu sebaiknya tidak menggunakan bahan yang sama jika dilakukan perbaikan. Seharusnya diganti saja dengan jalan cor (jalan beton).
“Seharusnya kalau sudah sering dicoba tapi tetap rusak seharusnya diganti sekalian. Kan itu paving, sudah diganti paving kembali lagi jalan yang masih penuh dengan sensasi. Ya berarti harus dibongkar semua paving-nya. Dicor sekalian. Sehingga mudah-mudahan tidak ada lagi sensasi goyangan,” ungkapnya di DPRD Samarinda, Selasa (27/6/2023).
Politikus PKS itu juga menambahkan, kawasan Taman Samarendah baru saja dibangunkan infrastruktur drainase, sehingga diharapkan kawasan itu tidak terjadi banjir ketika hujan turun.
“Kalau soal banjir, kan ada drainase baru-baru saja dibangunkan. Besar dan bagus. Dulu itu kan cuma sekadar asal ada. Sekarang baru-baru ini habis dibikinkan itu besar. Nah harusnya yang dibikin besar itu bisa mengatasi masalah banjir yang ada di kawasan situ,” tuturnya.
Dengan alokasi anggaran yang dinilai cukup besar untuk pembangunan drainase tersebut, bagi Samri seharusnya masalah banjir tidak lagi menjadi persoalan.
“Jangan sudah menggunakan anggaran besar bikin drainase tapi banjirnya tetap tidak berubah. Kan jadinya buang-buang uang,” cibirnya.
Pasalnya ia menilai bahwa Pemkot Samarinda hanya membuang anggaran jika tidak ada perubahan dalam proyek pembangunan atau perbaikan yang dilakukan.
” Ya itu kembali lagi jangan asal kerja. Jangan asal uang yang penting habis tapi manfaat itu tidak didapatkan. Artinya kan keliru. Kalau habiskan uang saja kita semua bisa,” tandasnya.