Samarinda, infosatu.co – Anggota komisi III DPRD Kota Samarinda Samri Shaputra menyambut gembira keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menetapkan bahwa gugatan terintegrasi dengan No. 114/PPU/XX/2022 yang menyoal Pasal 168 ayat (2) tentang Sistem Pemilu, ditolak untuk seluruhnya. Dengan demikian, sistem yang akan digunakan Indonesia dalam Pemilu 2024 adalah tetap, yaitu Sistem Proporsional Terbuka.
“Ini merupakan peluang bagi semua caleg untuk berkompetisi secara sportif,” ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (22/6/2023).
Dalam Sistem Proporsional Terbuka, pemilih memiliki kebebasan untuk memilih calon dari partai politik tertentu. Hal ini membuka peluang bagi calon dari partai kecil atau independen untuk masuk ke dalam lembaga legislatif, asalkan mereka berhasil meraih cukup suara.
Ketua Bapemperda DPRD Kota Samarinda ini menekankan bahwa keputusan MK ini akan memperkuat prinsip demokrasi yang berlandaskan pada suara rakyat.
“Keputusan ini menegaskan bahwa suara setiap pemilih memiliki nilai yang sama, tidak peduli dari partai mana atau siapa calonnya. Ini adalah langkah maju dalam memperkuat sistem demokrasi kita,” katanya.
Dalam konteks Pemilu 2024, keputusan ini memberikan peluang besar bagi caleg dari berbagai partai politik untuk bersaing secara sehat dan adil. Dengan sistem yang sudah ditetapkan, para calon akan berfokus pada kampanye yang berbasis program dan visi misi, serta berupaya memenangkan hati pemilih melalui argumentasi dan bukti nyata.
Selain itu, keputusan ini juga diharapkan dapat mengurangi praktik money politics dan politik identitas yang sering kali menjadi perhatian di setiap pemilihan umum.
“Dengan adanya kesempatan yang lebih merata bagi calon dari berbagai latar belakang, diharapkan akan tercipta ruang politik yang lebih sehat dan berintegritas,” terangnya.
Namun, tantangan tetap ada. Dalam menghadapi Pemilu 2024, partai politik dan calon caleg perlu bekerja keras untuk membangun kepercayaan dan memperjuangkan visi mereka kepada masyarakat. Dalam sistem proporsional terbuka, suara rakyat menjadi penentu utama, dan hanya dengan memenangkan hati pemilih, calon dapat meraih kursi yang diinginkan.
Samri mengajak seluruh calon legislatif untuk menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan berkompetisi dengan sportivitas.
“Marilah kita jadikan Pemilu 2024 sebagai panggung yang adil, dimana suara setiap warga negara diperhitungkan. Bersainglah dengan cerdas, dengan memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi,” pungkasnya dengan semangat.
