Samarinda, infosatu.co – Kota Samarinda, Kalimantan Timur mulai melangkah dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam meningkatkan gizi pelajar melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah yang dijalankan dengan berlangsungnya uji coba progam MBG di tiga sekolah, yaitu TK Kartika V-11 Air Putih, SDN 004 Samarinda Ulu, dan SMP Negeri 4 Samarinda.
Sebanyak 300 siswa yang menjadi bagian dari uji coba MBG yang digelar oleh Kodim 0901 Samarinda beserta Pemkot Samarinda dan jajarannya.
Masing-masing siswa mendapat jatah satu porsi makanan dengan kandungan gizi lengkap yang dirancang sesuai kebutuhan siswa.
Menu uji coba hari ini terdiri dari nasi sebagai sumber karbohidrat, ayam teriyaki untuk protein hewani, tahu sebagai protein nabati, capcay sebagai sumber serat dari sayur, buah jeruk, dan susu.
Menu tersebut dirancang oleh ahli gizi untuk memastikan kecukupan nutrisi dalam makanan untuk setiap jenjang pendidikan.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebutkan bahwa uji coba ini merupakan langkah awal untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program pada Januari 2025.
“Ini merupakan persiapan pelaksanaan permanen mulai tahun depan. Dan hari ini, makanan yang disediakan juga diolah langsung oleh juru masak yang telah dilatih dan disertifikasi oleh Badan Gizi Nasional,” ujarnya.
Andi Harun pun turut membeberkan kepada awak media bahwa biaya satu porsi makanan dalam uji coba ini senilai Rp15.000.
“Harga ini wajar mengingat perbedaan harga bahan pokok di Samarinda dibandingkan daerah lain. Di Jawa, mungkin Rp10.000 cukup, tapi di sini butuh penyesuaian,” ujar Andi Harun.
Komandan Korem (Danrem) 091/Aji Surya Natakesuma Brigjen TNI Anggara Sitompul turut menyoroti pentingnya perencanaan anggaran agar program ini dapat berkelanjutan.
Menurutnya, kebutuhan kalori yang disiapkan berbeda untuk setiap jenjang, yaitu 380 kalori untuk TK dan 450 kalori untuk SD dan SMP.
“Kami ingin memastikan bahwa meskipun biaya lebih tinggi, kualitas makanan tetap terjaga, karena ini menyangkut gizi anak-anak kita,” tegasnya.
Anggara juga memastikan bahwa saat ini Pemkot Samarinda bersama Kodim 0901 Samarita tengah menginventarisasi lahan untuk mendukung program ini. Saat ini, baru ada 9 dapur yang tersedia.
“Satu dapur yang sudah siap di Samarinda mampu melayani 2.000 hingga 3.000 siswa per hari. Memang masih kurang, tapi saat ini tengah menginventarisasi lahan untuk membangun dapur tambahan,” ujar Brigjen Anggara.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Samarinda Ulu Sirajul Amin menambahkan bahwa menu akan terus divariasikan setiap hari.
“Setiap menu akan dirancang untuk mencakup karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, buah, dan susu. Kami pastikan porsi juga disesuaikan dengan kebutuhan gizi masing-masing jenjang,” jelasnya.
Uji coba ini menjadi langkah awal sebelum program makan siang gratis dilaksanakan secara permanen pada Januari 2025.
“Jadi Kami pastikan porsi makan untuk setiap usia itu berbeda, karena kebutuhan gizi di setiap jenjang juga tentu berbeda, jadi kami akan kelompokkan untuk menyesuaikan kebutuhannya,” jelasnya.