Penulis: Lydia – Editor: Sukri
Samarinda, infosatu.co – Bernaulus Saragih nyatakan Samarinda akan mengecil dan tenggelam di Tahun 2050, juga tertinggal dengan Bontang dan Balikpapan di Tahun 2045.
Menanggapi hal ini, Dosen Universitas Mulawarman membeberkan penyebabnya pada rekan media, di Ballroom Hotel Selyca Mulya, Sabtu (21/12/2019).
Ia menyatakan di tahun 2050, Samarinda akan mengecil dan tenggelam.
“Penyebabnya ada 2, karena terjadinya pendangkalan di Sungai Mahakam secara terus menerus. Lalu, karena adanya pengaruh perubahan iklim,” pernyataannya.
Lebih lanjut, Ia mengutarakan bahwa adanya pasang air laut yang semakin meninggi.
“Air itu semakin masuk ke pedalaman, sehingga Sungai Mahakam membawa lumpur saat terjadinya pasang dan dibawa kembali ke dalam. Ini menyebabkan terjadinya penumpukan, dan juga terjadi pendangkalan di kawasan Delta,” terangnya.
Hal tersebut berdampak saat banjir besar. Ketika air besar dari ulu, aliran itu tidak lagi dengan mudah masuk ke laut, tetapi akan tertahan oleh pendangkalan di kawasan Delta dan Mahakam.
“Faktornya, karena kita tidak bisa mengurangi pemerataan lahan, pembersihan lahan, pertambangan dan perkebunan. Ini berakibat terjadinya eksedemintasi di sungai,” ungkapnya.
Upaya yang harus dilakukan untuk menghambat, yaitu perlunya koordinasi dari seluruh pimpinan pemerintah daerah.
“Karena sumber masalahnya berasal dari 4 Kabupaten/Kota, yakni Kukar, Mahulu, Kutim dan Samarinda. 4 Kabupaten/Kota ini harus berkoordinasi,” ucap Bernaulus.
Sambung Bernaulus, dari 3 Kota di Kaltim, Samarinda akan tertinggal di Tahun 2045. Karena, Samarinda tidak memiliki daya tarik yang nyata seperti Bontang dan Balikpapan.
“Disana ada perusahaan-perusahaan raksasa, juga pabrik besar, contohnya, di Balikpapan punya Pertamina, sekarang sedang membangun pabrik pengolahan hemat energy yang besar,” pungkasnya.
Hal tersebut menjadikan magnet bagi masa depan Balikpapan.
“Di samping itu, dengan adanya IKN di Kaltim membuat Balikpapan memiliki akses yang sangat mudah, dan Balikpapan akan menikmatinya,” imbuhnya.
Sebagai kawasan disekitar IKN, Balikpapan akan menjadi kota Pertama yang mendapatkan manfaat.
“Untuk Kota Bontang, disana memiliki industri raksasa yang sedang dibangun, sehingga menjadikan Bontang sebagai magnet untuk tumbuh dan berkembang,” jelasnya.
Samarinda harus berinovasi, pemerintahnya harus punya ide-ide yang kreatif dan menarik untuk pengembangan jangka panjang kedepannya.
“Sedemikian rupa, Samarinda harus menarik bagi penjualan jasa, jika kita memang mau berdagang jasa, bukan kota industri, tapi kota jasa,” tegasnya.
Bernaulus memberikan contoh, bahwa Samarinda ini lalu lintasnya adalah Batubara.
“Saya mengusulkan, Samarinda harus jadi pusat industri smelter. Harus bisa mengubah batu bara menjadi barang jadi,” usulnya.
Samarinda harus berinovasi agar lebih maju dan tidak tertinggal.
“Karena Samarinda memiliki potensi sebagai kawasan IKN. Kota di dunia, yang disebut sebagai kota wisata pasti terbelah oleh sungai. Samarinda ini bisa jadi kota budaya, juga kota wisata,” tuturnya.