Samarinda, infosatu.co – Momentum bulan suci Ramadan tak hanya menjadi sebuah perintah bagi umat Islam untuk menahan diri dari segala larangan-Nya. Tapi, juga menjadi ajang memperkuat persatuan dan kesatuan setiap umat Nabi Muhammad SAW.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso saat menerima silaturahmi dari Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Kota Samarinda di Rumah Jabatan Wakil Wali Kota Jalan M Yamin, Kamis (4/4/2024).
Dalam kesempatan itu, Rusmadi Wongso mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada PCNU. Menurutnya, NU sangat konsisten menjaga IsIam yang toleran di Indonesia, termasuk Kaltim dan Samarinda.
Lebih lanjut, Rusmadi menegaskan bahwa untuk mewujudkan Samarinda sebagai Kota Peradaban perlu adanya sinergi dari seluruh aspek, khusunya organisasi yang ada di Samarinda.
“Kota peradaban itu bisa dicapai asalkan warganya mampu membangun sinergi, baik bersinergi dengan warga itu sendiri atau dengan pemerintah. Kemudian bagaimana warga kota hidup dengan harmonis dan saling menghormati,” ujar Rusmadi dalam sambutannya.
Tentu tidak mudah mewujudkan Samarinda sebagai pusat peradaban. Sebab, jika ingin mewujudkan hal tersebut, penting dimana warganya merasa kota ini milik sendiri.
“Karena ketika kita merasa memiliki sesuatu, tentu kita akan merawat, menjaga, dan rasanya tidak ingin diganggu oleh pihak lain,” tegasnya.”Maka dari itu, maju tidaknya sebuah kota tergantung dukungan dari seluruh masyarakat,” tambahnya.
Politikus PDI Perjuangan ini juga memaparkan hasil positif terkait inflasi Kota Samarinda yang terjaga pada 2,8 persen. Persentase itu terendah di seluruh Kaltim dan lebih rendah dari Provinsi Kalimantan Timur 3,03, bahkan nasional yang berada di angka 3,05.
“Kadang inflasi ini menjadi penyakit yang menakutkan di masyarakat. Padahal aman-aman saja. Inflasi ini harus kita jaga dengan pertumbuhan ekonominya yang harus stabil,” papar Rusmadi.
Secara pribadi, Rusmadi mengucapkan terima kasih atas dukungan, bantuan, partisipasi, khususnya dari warga NU.
“NU ini sebuah organisasi yang mengedepankan soal kebangsaan. Di mana persoalan keagamaan dan kebangsaan dibuat seimbang, dan itulah seharusnya,” ungkapnya.
“Sebab perihal kebangsaan ini bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Saling berkaitan dan tentu keduanya sangat penting untuk kita pegang,” tambahnya.
Mengakhiri sambutan, Rusmadi mengajak seluruh kalangan masyarakat, untuk menciptakan suasana yang baik khususnya antarumat beragama.
“Mari mengedepankan pembangunan harmoni antara semua umat beragama, menjalankan kegiatan yang maslahat sehingga mampu menjadi pusat peradaban dengan seluruh sinergi kita,” tutup Rusmadi.